Mengenal Sosok Fatmawati, Perempuan Indonesia Pertama yang Menjahit Bendera Merah Putih

Rizal Fadillah
Fatmawati. (Foto: net)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus, menjadi momen yang tepat untuk mengenang perjuangan tokoh bangsa. Salah satunya adalah Fatmawati.

Fatmawati merupakan istri dari presiden pertama Indonesia yakni Soekarno. Dirinya dikenal sebagai perempuan yang cerdas dan juga berani.

Fatmawati lahir di Bengkulu pada hari Senin 5 Februari tahun 1923. Ibunya bernama Siti Chadijah dan Ayahnya bernama Hasan Din.

Pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati yang saat itu berumur 20 tahun dinikahi oleh Presiden Soekarno dan dikaruniai 5 orang anak.

Kelima anak itu diantaranya Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Meskipun Fatmawati merupakan istri ketiga dari presiden Soekarno, namun Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia yang pertama dari tahun 1945 sampai tahun 1967.

Mengutip dari laman Kemendikbud, Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih usai dirinya dan keluarga kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu.

Atas permintaan Soekarno kepada Shimizu, kepala barisan propaganda Jepang (Sendenbu), Chaerul Basri diperintahkan mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air untuk diantarkan ke Jalan Pegangsaan Nomor 56 Jakarta.

Bendera Indonesia ini berbahan katun halus atau katun Jepang juga dipercaya mempunyai kualitas premium, tekstur lembut, dan warna yang mengkilap (glossy) sehingga tidak mudah pudar.

Maka dari itu, karena sifat kain katun Jepang yang terbaik, dipilihlah katun Jepang menjadi bahan dasar pembuatan Bendera Merah Putih dengan panjang 300cm dan lebar 200cm.

Dalam buku yang berjudul Berkibarlah Benderaku (2003), diketahui Fatmawati sambil menitikan air mata ketika menjahit Bendera Merah Putih ini. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab saat itu Fatmawati tengah menanti kelahiran Guntur Soekarnoputra, yang memang sudah bulannya untuk lahir.

Diceritakan bahwa Fatmawati menjahit menggunakan mesin jahit singer yang hanya bisa digerakkan menggunakan tangan saja. Itu karena mesin jahit menggunakan kaki tidak diperkenankan mengingat usia kehamilan Fatmawati.

Meski hanya menggunakan mesin jahit sederhana, dan menjahit dalam kondisi hamil besar, namun Fatmawati tetap berusaha untuk menyelesaikan bendera tersebut dengan tepat waktu.

Bendera tersebut dikibarkan pada Hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat dan Suhud.

Namun, pada 13 November 2014 bendera diukur ulang. Ukuran panjangnya adalah 276cm dan lebarnya 199cm.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network