Mengenal Jenis Fenomena Alam yang Bikin Takjub Tapi Berbahaya

Rizal Fadillah
Ilustrasi fenomena alam. (Foto: net)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Beberapa fenomena alam pernah terjadi di muka bumi ini. Bahkan, mungkin salah satu dari kita pernah menyaksikan fenomena alam tersebut.

Diantara fenomena alam yang pernah terjadi, munculnya pelangi menjadi fenomena alam yang paling indah yang pernah kita temui.

Tapi tahukah kamu, selain dari pelangi, masih ada beberapa fenomena alam yang bisa membuat kita takjub tapi justru membahayakan.

Penasaran? Berikut beberapa fenomena alam yang bisa membuat kita takjub tapi berbahaya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Tornado

Tornado merupakan salah satu fenomena alam yang berbahaya. Pasalnya, tornado yang dapat merusak segala sesuatu yang berada di dekatnya ini menyerang dengan sangat cepat, dengan membawa embusan angin kencang, sambaran petir, hingga menyebabkan banjir bandang. Dengan kecepatan 250 mil/jam serta dapat membersihkan jalur selebar satu mil dan panjang 50 mil, dampak yang ditimbulkannya pun tak main-main.

Fenomena alam ini bisa terjadi di seluruh dunia. Namun, diketahui Amerika Serikat merupakan negara yang sering mengalami tornado. Pada 2021, melansir Statista, jumlah kejadian tornado di Amerika Serikat mencapai 1.376 kasus. Dengan suara raungan yang terdengar mirip dengan kereta barang, tornado di Amerika Serikat dapat berukuran 500 kaki serta bergerak di tanah sejauh 5 mil.

Dikenal pula sebagai angin puting beliung, tornado merupakan corong vertikal dari udara yang berputar cepat. Tornado lahir dalam badai petir dan sering disertai dengan hujan es. Badai petir raksasa yang terus-menerus ini disebut supercells yang akhirnya menelurkan tornado yang merusak. Kolom udara yang berputar keras ini memanjang dari badai petir ke tanah. Biasanya, kejadian tornado sering ditandai dengan langit yang gelap, serta awan badai hitam yang berkumpul.

2. Badai Tropis

Badai tropis merupakan badai yang berputar cepat yang berasal dari lautan tropis, yang menarik energi untuk berkembang. Bukan hanya membawa angin yang sangat kencang, hujan deras, gelombang tinggi, badai tropis juga menghasilkan gelombang badai yang merusak hingga menyebabkan banjir. Pada badai tropis, angin bertiup berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara serta searah jarum jam di belahan bumi selatan. Kombinasi gelombang yang digerakkan oleh angin serta tekanan dari siklon tropis ini dapat menghasilkan gelombang badai pantai. Selain itu, air yang didorong ke darat dengan kecepatan tinggi serta kekuatan yang besar dapat menghanyutkan struktur di jalurnya sehingga menyebabkan kerusakan pada lingkungan pesisir. Curah hujan yang besar dapat mengakibatkan banjir bandang, banjir hingga tanah longsor.

Ahli meteorologi menggunakan teknologi modern seperti satelit, radar cuaca, guna melacak siklon tropis yang berkembang. Siklon tropis juga dapat tiba-tiba melemah hingga berubah arah. Karena itu, penggunaan teknologi muktahir diperlukan untuk meramalkan bagaimana siklon tropis berkembang, termasuk pergerakan serta perubahan intensitasnya. Untuk mencegah dampak yang lebih buruk, biasanya Badan Meteorologi Nasional masing-masing negara mengeluarkan peringatan badai tropis. Diketahui, 85 badai tropis terbentuk setiap tahunnya di atas lautan tropis di dunia.

3. Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan goncangan tanah yang terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifikasi, tanah longsor, retakan, hingga tsunami. Tingkat kerusakan serta kerugian yang disebabkan oleh gempa bumi tergantung pada besar gempa bumi, intensitas serta durasi, geologi terjadinya gempa bumi.

Ancaman kesehatan akibat gempa bumi dapat bervariasi sesuai dengan besarnya gempa, sifat lingkungan binaan, efek sekunder dari gempa bumi seperti tsunami, hingga tanah longsor. Gempa bumi mempunyai dampak langsung dan jangka menengah terhadap kesehatan. Adapun dampak langsung kesehatan meliputi kematian serta cedera terkait trauma akibat runtuhnya bangunan. Sementara dampak jangka menengah untuk kesehatan seperti infeksi sekunder pada luka yang tidak diobati hingga potensi adanya risiko penyakit menular.

4. Tsunami

Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki ke daratan. Tsunami disebabkan oleh gempa bumi besar di bawah laut di batas lempeng tektonik. Saat dasar laut di batas lempeng naik atau turun secara tiba-tiba, air di atasnya akan tergeser dan meluncurkan gelombang yang akan menjadi tsunami. Sebagian besar tsunami terjadi di ring of fire (cincin api) Samudera Pasifik, wilayah yang aktif secara geologis di mana pergeseran tektonik membuat gempa bumi sering terjadi.

Tsunami juga dapat disebabkan oleh tanah longsor bawah laut atau letusan gunung berapi. Tsunami dapat melintasi laut dengan kecepatan hingga 500 mil. Dengan kecepatan tersebut, tsunami bisa melintasi seluruh hamparan Samudra Pasifik dalam waktu kurang dari sehari. Di dalam laut, gelombang tsunami mungkin hanya setinggi satu kaki atau lebih. Namun ketika mendekati garis pantai serta memasuki air yang lebih dangkal, pergerakannya melambat serta mulai tumbuh energi dan ketinggian. Bagian atas gelombang bergerak lebih cepat daripada bagian bawahnya yang menyebabkan gelombang naik dengan cepat. Air laut yang surut adalah pertanda peringatan dari tsunami. Hal ini lantaran puncak gelombang serta volume airnya yang besar mencapai pantai sekitar lima menit kemudian.

5. Letusan Gunung Berapi

Gunung berapi adalah bukaan atau retakan di permukaan bumi yang memungkinkan keluarnya magma, abu vulkanik, serta gas. Umumnya ditemukan di mana lempeng tektonik bersatu atau terpisah, namun juga dapat terjadi di tengah lempeng karena hotspot vulknaik. Letusan gunung berapi terjadi ketika lava serta gas dilepaskan dari gunung berapi.

Jenis letusan yang paling berbahaya disebut longsoran bercahaya, di mana ketika magma yang baru meletus lalu mengalir ke sisi gunung berapi. Mereka dapat melakukan perjalanan dengan sangat cepat serta mencapai suhu hingga 1.200 derajat Fahrenheit. Bahaya lain akibat letusan gunung berapi adalah terjadinya hujan abu serta lahar. Karena dampaknya yang merugikan, letusan gunung berapi sering menyebabkan perpindahan penduduk.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network