Saran Iwan Bule Soal Pencegahan HIV/AIDS: Perkokoh Benteng Keluarga dan Pendidikan Agama Bagi Anak

Rizal Fadillah
Mantan Pj Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan. (Foto: net)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Mantan Pj Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan turut mengomentari terkait tingginya angka kasus HIV/AIDS di Jawa Barat.

Menurutnya, pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan sejak dini, mulai dari keluarga. Hal itu sesuai dengan program Pemprov Jabar dalam Perda No 9 Tahun 2013 tentang Ketahanan Keluarga.

Ia menyebut, HIV/AIDS dapat dicegah dengan memperkokoh benteng keluarga dan pendidikan agama yang kuat bagi anak-anak.

"Perlu digarisbawahi, keluarga tak hanya mendidik anak dengan ilmu di sekolah, tapi juga yang tidak kalah penting adalah karakter dan ilmu agama," kata Iwan Bule, sapaan akrabnya, Selasa (30/8/2022).

Masih menurut Iwan Bule, jika anak telah dibentingi oleh ilmu adab dan agama yang kokoh, maka mereka akan menjauhkan diri dari perilaku membahayakan, seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkoba. Sehingga penularan HIV/AIDS, bisa dicegah.

Sebab fakta menunjukkan, selain seks bebas, penyebab utama penularan HIV/AIDS adalah penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik.

"Perlindungan kepada anak secara intensif harus dilakukan sejak dini. HIV/AIDS bisa menular akibat hubungan sesama jenis karena sebelumnya pernah menjadi korban asusila," jelasnya.

Iwan Bule mengatakan, berdasarkan data, mereka yang sempat jadi korban pelecehan seksual, ketika besar tidak sedikit menjadi pelaku. Sehingga, persoalan ini perlu perhatian khusus dari dinas terkait.

"Di Jawa Barat ada DP3AKB dan P2TP2A yang menangani masalah ini. Kinerja dinas dan lembaga ini harus diacungi jempol namun harus kita dukung pula dalam membantu proses pendampingan para korban asusila," ungkap mantan Kapolda Jabar itu.

Tujuannya, lanjut Iwan Bule, agar para korban ini tidak melakukan perilaku seks menyimpang.

"Selain memberi semangat secara psikis dan pendidikan agama pula untuk mendukungnya," ujarnya.

Sedangkan mereka yang sudah terkena HIV, untuk tahap awal ada metode untuk menekan penyebarannya, yaitu melalui penggunaan obat Antiretroviral (ARV). ARV ini bisa didapat dengan mudah di puskesmas dan gratis.

"Saya berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyediakan obat ini secara gratis. Namun, jika tidak rutin meminumnya, dikhawatirkan virusnya menyebar dan sulit dikendalikan. Akibatnya penderita harus mengonsumsi obat impor dengan biaya puluhan juta per bulan," tuturnya.

Iwan Bule mengatakan, sebagai seorang Nahdliyin, metode pendukung pencegahan penyebaran HIV ini bisa juga dengan cara yang dilakukan di Pesantren Abah Anom di Tasikmalaya, yaitu, metode Thariqah Qodiriah Naqsabandiyah (TQN).

Dengan metode itu, para penderita HIV bisa memiliki harapan hidup lebih lama. Selain itu, mereka juga dipastikan mendapatkan pendidikan agama yang baik.

"Ini pun (metode TQN) berlaku bagi pecandu narkoba yang susah berhenti. Apalagi jarum suntik narkoba adalah salah satu cara penyebaran tercepat virus HIV ini," pungkas Iwan Bule yang merupakan Ketua Umum PSSI ini.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network