BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Berikut ini merupakan 5 klub di Liga Indonesia yang dicap sebagai Klub Siluman.
Cap atau sebutan sebagai klub siluman biasanya disematkan pada tim yang berpindah kepemilikan, berubah identitas, lisensi, hingga markasnya.
Jual-beli lisensi klub telah menjadi sebuah hal lumrah di Liga Indonesia, khususnya untuk klub Liga 1. Kondisi ini hampir terjadi pada setiap musimnya.
Statuta PSSI tidak melarang klub dijual secara terus-menerus, sampai berpindah markas. Celah ini membuat banyak pihak terlibat dalam transaksi praktis di Liga Indonesia.
Jual-beli lisensi klub biasanya dimaksudkan untuk mencari kesempatan pentas di Liga Indonesia, khususnya di level teratas yakni Liga 1. Suatu klub bisa saja tampil di kasta tertinggi tanpa harus merangkak dari level paling bawah.
Oleh karena itu, tim dengan cap klub siluman sering kali mendapat stigma negatif. Namun, tidak selamanya klub siluman itu buruk. Dengan berpindah tangan dan perombakan manajemen, beberapa klub siluman bisa membuktikan diri bahwa mereka memang layak tampil di kasta tertinggi.
Berikut ini adalah beberapa klub siluman di Indonesia yang tampil di Liga 1:
1. Bhayangkara FC
Tidak banyak yang tahu kalau Bhayangkara FC dulunya adalah klub asal Kalimantan yakni Persikubar Kutai Barat. Pada tahun 2010, klub tersebut berganti nama menjadi Persebaya Surabaya United dan eksis sampai tahun 2014. Namun, klub yang dikelola oleh PT. Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) itu tidak berhak atas hak paten dan logo Persebaya. Sehingga, klub tersebut diharuskan mengubah identitas.
Meski sempat berganti nama menjadi Bonek FC dan Surabaya United, klub tersebut akhirnya melebur dengan PS Polri pada 2016 dan lahir nama baru, Bhayangkara FC. Pada perjalanannya, Bhayangkara FC pun masih sempat beberapa kali berganti nama dan homebase. Tim berjulukan The Guardian itu sempat memakai identitas Bhayangkara Solo FC dan bermarkas di Stadion Manahan, Solo mulai musim 2021. Maka tidak heran jika klub ini dicap sebagai klub siluman.
2. Persikabo
Menjelaskan secara runut perjalanan Persikabo yang sekarang, terbilang agak rumit. Tidak banyak yang tahu bahwa klub ini memiliki DNA dari tim asal Papua, Persiram Raja Ampat dan PS TNI. Pada 2015, klub bernama PS TNI yang beranggotakan mayoritas pemain PSMS Medan terbentuk. Klub itu dibuat untuk bermain di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Siapa sangka, PS TNI menyedot perhatian banyak dari masyarakat. Agar bisa bermain di Indonesia Soccer Championship (ISC) A pada 2016, tim tersebut harus membeli lisensi kesebelasan lain.
PS TNI lantas mengakuisisi Persiram Raja Ampat pada tahu 2016 dan bermarkas di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor hingga tahun 2018. Karena minimnya dukungan di Bogor, PS TNI lalu pindah ke Bantul dan mengubah identitasnya menjadi PS Tira, yang artinya TNI dan rakyat. Namun, PS Tira hanya bertahan semusim dan kembali ke Bogor untuk merger dengan klub Liga 3, Persikabo. Setelah itu, lahirlah tim bernama Tira Persikabo. Pada tahun 2020, Tira Persikabo kembali mengubah identitas. Mereka melepas embel-embel nama TNI atau Tira dan memakai nama Persikabo 1973.
3. Borneo FC
Borneo FC lahir ketika pengusaha Nabil Husein membeli klub Perseba Super Bangkalan dan mengubahnya menjadi Pusamania Borneo FC pada tahun 2014 silam. Pusamania Borneo FC lahir karena ketidakpuasan terhadap prestasi tim Putra Samarinda dan hilangnya kepercayaan terhadap manajemen klub. Putra Samarinda akhirnya kalah pamor dari Pusamania Borneo FC.
Pusamania Borneo FC lalu melenggang sendirian sebagai wakil Samarinda di Liga Indonesia. Setelah berhasil juara di Divisi Utama pada 2014, klub ini lalu promosi ke Liga Super Indonesia (ISL) pada tahun 2015. Pada tahun 2017, Pusamania Borneo FC menghilangkan nama depannya dan jadilah klub tersebut bernama Borneo FC hingga saat ini.
4. Bali United
Bali United lahir dari karut marutnya klub asal Putra Samarinda. Setelah mengalami krisis dan mulai kalah pamor dengan Borneo FC, manajemen akhirnya memutuskan untuk menjual klub tersebut. Saat itu, klub ini masih bernama Bali United Pusam setelah mengakuisisi Putra Samarinda. Hardiansyah Hanafiah selaku pemilik klub menjualnya ke Keluarga Tanuri dan lahirlah Bali United yang mulai pentas di kancah sepak bola nasional pada 2015.
5. Madura United
Klub siluman berikutnya yang ada di Liga 1 Indonesia adalah Madura United. Berbicara sejarah klub ini terbilang cukup rumit. Pasalnya, klub ini lahir dari DNA Pelita Jaya yang telah mengalami gonta-ganti identitas dan kepemilikan berkali kali. Sejak tahun 2002, Pelita Jaya telah tercatat enam kali berganti nama, sebelum menjadi Madura United. Singkatnya, era Pelita Jaya berakhir pada tahun 2015. Saat itu, nama tim ini adalah Pelita Bandung Raya (PBR). PBR lalu sempat dijual ke Pemerintah Kota Bekasi. Tidak lama kemudian, klub ini diakuisisi oleh Madura United.
Berikut Kronik Pergantian Pelita Jaya hingga Madura United:
- Pelita Krakatau Steel (2002-2006)
- Pelita Jaya Purwakarta (2006-2007)
- Pelita Jawa Barat (2008-2009)
- Pelita Jaya Karawang (2010-2012)
- Pelita Bandung Raya (2012-2015)
- Persipasi Bandung Raya (2015)
- Madura United (2016-Sekarang)
Itulah 5 klub siluman Liga Indonesia yang pentas di kasta teratas. Jika berbicara nama baru, ada juga klub Rans Nusantara FC dan Dewa United yang juga dicap sebagai klub siluman.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait