Warga Protes Proyek Gorong-gorong di Kompleks Istana Regency, Karena Dianggap Mubazir

Ude D Gunadi
Pembangunan gorong-gorong di Perumahan Istana Regency dinilai mubazir karena tak menyelesaikan masalah banjir di perumahan tersebut.

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Perumahan elit di kawasan Pasteur Kota Bandung, rupanya bukan tak dirundung masalah.

Faktanya, jalan di bagian selatan Kompleks Istana Regency kerap dilanda banjir, ketika hujan datang. Proyek pelebaran gorong-gorong pun dilakukan, namun warga protes, karena dianggap tak menyelesaikan masalah.

“Saya heran dengan pelebaran gorong-gorong ini. Kalau diperhatikan, ketinggian kita dengan kompek TNI AU di belakang itu sama, jadi untuk apa dibangun ghorong-gorong baru, jika air pun tetap tak mengalir keluar,” kata tokoh warga setempat, Yosef Yulia, kepada media, Selasa (4/10/2022).

Ia menilai, proyek senilai 355 juta ini adalah akal-akalan dari Ketua Himpunan Warga Istana regency (HWIR) yang baru saja habis masa jabatan, Suwito Chandra.

“Harusnya dia di akhir masa jabatan tak mengerjakan proyek semacam ini. Apalagi pekerjaan dilakukan tanpa musyawarah dan persetujuan warga,” tegasnya. Menurutnya, proyek penanggulangan banjir ini tidak masuk akal. Karena ketika gorong-gorong di Blok E diperlebar, sungai di blok F di depan rumah Suwito, justru ditutup dengan alasan untuk lahan parkir.

Ditutupnya jalur sungai di Blok F itu juga tanpa persetujuan warga, dan kini dalam pemeriksaan oleh petugas Pemkot Bandung.

“Ada apa ini, sebelah sini dilebarin, tapi anak sungai yang di dekat rumahnya justru dipendet atau ditimbun. Saya sudah minta Dinas terkait untuk mengecek langsung ke sini, agar semuanya jadi terang benderang masalahnya. Warga sih cuma ingin banjir bisa segera ditanggulangi,” katanya.

Ia juga sudah berbicara dengan sejumlah warga, termasuk pemilik rumah di depan proyek yang kerap kebanjiran. “Pa Budi yang persis di depan anak sungai itu, selalu kebanjiran jika musim penghujan datang. Dia juga menyangsikan proyek ini akan mampu menghilangkan banjir di kawasan itu. Karena air tetap tak akan mengalir keluar,” katanya.

Petugas DPKP3 Kota Bandung pun selasa pagi sudah datang ke lokasi. Rombongan yang dipimpin Jaka Santana memeriksa kelaikan proyek maupun perizinan pembangunan. Namun belum diperoleh kabar atas hasil pemeriksaan. **"

Editor : Ude D Gunadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network