TASIKMALAYA, INEWSBANDUNGRAYA - Dalam upaya melahirkan generasi bangsa yang berkualitas, siswa SMA dituntut untuk memiliki keterampilan khusus.
Hal itu dimaksudkan agar nantinya setelah lulus sekolah, para siswa ini sudah siap bekerja. Pasalnya, tidak semua lulusan SMA bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
Untuk menjawab masalah lulusan SMA yang tidak melanjutkan sekolah yang berdampak kepada pengangguran, SMAN 10 Kota Tasikmalaya yang berada di lingkup Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan XII Tasikmalaya, mengeluarkan program kecekapan hidup bagi anak didinya.
Program kecakapan hidup ini merupakan tahapan pembelajaran pada anak untuk menentukan kompleksitas kehidupan di masa depan.
Kepala Sekolah SMAN 10 Tasikmalaya, Yonandi mengatakan, dalam pendidikan kecakapan hidup ini pihaknya memberikan peluang kepada anak untuk memiliki keterampilan.
Keterampilan yang diterapkan kepada siswa SMAN 10 Tasikmalaya ini melalui dari Badan Latihan Kerja (BLK) Kota Tasikmalaya. Menurutnya, sekolah dalam hal ini hanya memberikan fasilitas kepada siswa yang memiliki minat langsung ke dunia pekerjaan.
"Ketika kami menjembatani anak memiliki keterampilan, yang dampaknya nanti siswa tidak kebingungan dalam menentukan hidup setelah lulus nanti," ucap Yonandi.
SMAN 10 Tasikmalaya berupaya lulusan siswanya memiliki kualitas yang sangat baik sehingga seluruh siswa baik yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi maupun langsung bekerja sudah siap.
Yonandi mengatakan, program ini akan sangat membantu orang tua siswa yang tidak memiliki kemampuan untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi.
"Targetan kami siswa/i lulusan sekolah ini berkualitas, ketika mereka melanjutkan kuliah bisa diterima di Universitas yang diinginkannya, dan yang tidak melanjutkan pun bisa bekerja karena mereka punya keterampilan," jelasnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ari Wawan menambahkan, vokasi kecakapan hidup ini merupakan upaya dari pihak sekolah untuk menekan angka pengangguran.
"Jadi kami berupaya agar siswa/i lulusan SMAN 10 Tasikmalaya tidak ada yang menganggur bila mereka tidak kuliah," ungkap Ari.
Untuk itu, pihak sekolah menyediakan kecakapan hidup sejak dini atau semenjak anak mengecam bangku Pendidikan.
"Jadi nantinya saat mereka kelas tiga mereka diberikan pilihan untuk bekerja atau kuliah, yang kuliah akan kami rawat di disputas," imbuhnya.
Nantinya, mereka akan diberikan jam tambahan atau bimbingan pemantapan yang berkaitan dengan mata pelajaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menyiapkan siswa siswi menghadapi ujiannya saat mendaftar ke perguruan tinggi.
"Kami pun tentunya tidak melupakan siswa-siswi kami yang ingin bekerja, kami langsung menghadapkan dengan beberapa keterampilan yang kami akan kerjasamakan dan kemarin sudah dilakukan bekerjasama dengan BLK Tasikmalaya dan itu dampaknya sangat signifikan," katanya.
Tahun 2021 siswa-siswi SMAN 10 Tasikmalaya dalam waktu enam minggu mampu membuat sebuah keterampilan yaitu menjahit.
"Tahun kemarin alhamdulilah ada siswa yang langsung dilatih menjahit berkaitan dengan baju, celana dan celana pendek," ujar Ari.
Keterampilan siswa yang diasah di sekolah ini juga akan diakui karena akan dibekali dengan sertifikat dari BLK, selain ijazah sebagai tanda lulus sekolah. Bahkan, mereka sisiwa yang mengikuti program akan masuk pada data best perusahaan.
"Siswa ikut program kecakapan hidup tidak harus khawatir mereka masuk data best dan akan akan disalurkan ke beberapa perusahaan yang mereka minati," sebutnya.
Adapun pelatihan yang diberikan oleh BLK Tasikmalaya ini mengenai pembimbing latihan kerja yang berkaitan dengan jahitan, otomotif, kecantikan, salon atau pengolahan makanan.
Ari berharap, dengan adanya program ini, sekolah dapat membantu pemerintah bahwasanya SMAN 10 Tasikmalaya itu merasa bangga dengan alumninya.
"Kami harapkan pendidikan yang diberikan SMA 10 ini bermanfaat bagi alumninya dan mereka setelah lulus dari kelas 12 bisa melanjutkan masa depannya lebih baik," tuturnya.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Abur Mustikawanto mengatakan, luar biasa akan inovasi yang muncul di SMAN 10 Tasikmalaya tentang vokasi Kecakapan Hidup.
Dia menilai, inovasi vokasi kecakapan hidup yang diterapkan di SMAN 10 Tasikmalaya ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap generasi bangsa.
"Saya senang SMAN 10 Tasikmalaya ini bisa memiliki inovasi yang luar biasa dan bermanfaat bagi siswa/i untuk masa depannya nanti," katanya.
Abur pun menyebutkan, akan menularkan ide cemerlang ini ke setiap sekolah tingkat SMA/SMK yang ada di wilayah kantor Cabang Dinas Pendidikan Tasikmalaya.
"Ini ide yang bagus, harus diikuti oleh sekolah lainnya, tidak hanya di Tasikmalaya bahkan harus diterapkan di sekolah se-Jawa Barat," ucapnya.
Terkait inovasi ini bisa menjadikan sekolah menengah atas menjadi sekolah kejuruan, Abur mengatakan ide ini tidak memiliki tujuan ke arah sana.
"Jadi bukan berarti akan menjadikan SMA menjadi sekolah kejuruan," ujarnya.
Dia menjelaskan, inovasi yang digagas SMAN 10 Tasikmalaya ini bertujuan untuk membantu siswa/i yang tidak akan melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi lantaran terkendala ekonomi.
"Jadi tujuannya itu untuk membantu anak yang tidak melanjutkan kuliah agar memiliki keterampilan, biasanya kan SMA itu dikenal bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah," paparnya.
Namun perlu diketahui, tidak semua anak yang lulus dari SMA itu melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
"Nah inovasi ini memberikan solusi untuk mereka yang tidak melanjutkan kuliah, jadi mereka bisa bekerja dengan keterampilannya, ketika yang tidak kuliah atau kerja pun minimal mereka bisa melakukan hal yang manfaat untuk lingkungannya dengan keterampilannya itu," pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait