BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Catatan program Hilirisasi Lada Putih pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (Ikatan Alumni ITB) yang digelar di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada tanggal 16-18 Desember 2022 lalu sebagai momen percepatan pemulihan negeri pasca pandemi Covid-19.
Agenda penting menjadi catatan Rakernas dan KLB Ikatan Alumni ITB diantaranya inisiasi Program Hilirisasi Lada Putih yang menjadi kerjasama antara Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pengurus Pusat IA ITB dan IA ITB Bangka Belitung ditandatangani di gedung Graha PT Timah Tbk Kota Pangkalpinang.
Lada Putih yang dikembangkan petani di Bangka Belitung berupa muntok white papper atau lada putih muntok yang menjadi idola kalangan eksportir guna melayani permintaan negara eropa diantaranya Jerman, Amerika, Spanyol, Belanda, Belgia dan sejumlah negara Asia seperti Jepang.
Ketua Steering Committee Rakernas & KLB IA-ITB 2022, Agustin Perangin Rangin mengatakan organisasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung menginisiasi program Hilirisasi Lada Putih.
Tentunya, lanjutnya, tidak berorientasi pada keuntungan finansial, namun keterpanggilan untuk secara bersama-sama melakukan hal baik bagi masyarakat.
"Kebetulan Bangka Belitung dipilih sebagai amanah dari hasil Rakernas yang bertemakan "Teknologi Berdaya, UMKM Naik Kelas" mengupayakan sejumlah rancangan kerja agar supaya masyarakat yang ekonominya terkena dampak pandemi dapat terus berjuang, konsisten, dan mendapat keamanan serta kenyamanan dalam berkarya," kata, Agustin.
"Saat ini masih berjalan penajaman program Hilirisasi Lada Putih, 1 - 2 pekan mendatang mudah-mudahan sudah tersusun langkah-langkah strategis yang akan diperankan oleh Ikatan Alumni ITB.
Dia mengatakan, dengan menerapkan teknologi yang dapat direalisasikan maka ekosistem perdagangan Lada Putih tentu akan berkembang, demikian juga dengan tata kelola menjadi catatan program Hilirisasi Lada Putih.
"Ikatan Alumni ITB berharap dapat membuka jejaring pasar internasional yang tentunya juga beradaptasi pada kualitas produk Lada Putih sesuai dengan permintaan pasar internasional," ujar Bang Angin.
Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Ikatan Alumni ITB ingin membangun potensi baru di sektor pengembangan produk UMKM dan hasil perkebunan khas Babel berbasis teknologi yakni Lada Putih.
"Kami ingin bisa membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan sumber daya manusia dan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Gembong Primadjaja.
"Sikap proaktif kita semua diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri pasca pandemi global Covid-19. Ikatan Alumni ITB sebagai bagian dari masyarakat ikut berperan aktif bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Badan Usaha Milik Negara, pihak swasta, dan masyarakat luas dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi ini," pungkas Gembong Primadjaja.
Menurut Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin berharap kerjasama Hilirisasi Lada Putih berbasis teknologi ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, Sabtu, 17/12/2022.
Ridwan Djamaluddin mengatakan," Nota kerjasama Hilirisasi Lada Putih yang ditandatangani Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja dan Ketua IA ITB Bangka Belitung Wiyono pada saat Rakernas akan memberi pengalaman baru, yakni yang selama ini Lada Putih dijual oleh petani dalam bentuk butiran, melalui kerja sama dengan Ikatan Alumni ITB akan diolah dan dijual dalam bentuk bubuk.
Menurut Ridwan Djamaluddin hilirisasi ini merupakan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan Lada Putih dan sumber daya alam lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kerja sama Hilirisasi Lada Putih akan segera direalisasikan lebih jauh, untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM dan petani Lada Putih di Kepulauan Bangka Belitung pada aspek teknologi yang lebih diberdayakan agar UMKM dan petani naik kelas.
"Kerjasama inisiasi program Hilirisasi Lada Putih merupakan hal yang bagus dan nanti tidak hanya Hilirisasi Lada Putih tetapi juga komoditas unggulan lainnya untuk dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi," pungkas Ridwan Djamaluddin. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait