AKKOPSI Minta Kepala Daerah Konsentrasi Penuh Tuntaskan Persoalan Sanitasi

Rizal Fadillah
Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Ahmed Zaki Iskandar. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Ahmed Zaki Iskandar resmi membuka City Sanitation Summit (CSS) XXI tahun 2023 yang berlangsung di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS), Kabupaten Bandung pada Kamis (16/5/2023).

Dalam sambutannya, Ahmed mengatakan, sanitasi layak dan aman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tentunya sangat berpengaruh bagi kualitas hidup sepanjang masa.

"Pada saat usia kehamilan dan juga seribu hari pertama kehidupan baik itu balita, remaja, dewasa sampai lansia. Sektor sanitasi pun terkait dengan terjadinya penyakit infeksi, stunting, gizi buruk dan juga kemiskinan," ucap Ahmed.

Ahmed mengatakan, tujuan pembangunan berkelanjutan yang salah satunya adalah mewujudkan akses air minum dan air bersih dan sanitasi aman serta berkelanjutan ditargetkan pada tahun 2030.

Sedangkan saat ini, lanjut Ahmed, akses sanitasi layak secara nasional baru mencapai 80,9 persen dan capaian di daerah masih terjadi jarak yang sangat tinggi.

"Dimana akses sanitasi layak tertinggi sudah ada yang 100 persen tapi juga yang terendah masih ada yang 4,4 persen atau di bawah 5 persen," ungkapnya.

"Juga realiasi sanitasi aman tahun 2022 sebesar 10,1 persen dari target 15 persen pada tahun 2024 demikian juga dengan akses air minum dan air bersih aman kondisi pada saat ini baru mencapai 11,8 persen dari target 15 persen secara nasional di tahun 2024," tambahnya.

Menurut Ahmed, dengan fakta tersebut maka seluruh pemerintah kabupaten/kota harus berkonsentrasi penuh untuk menuntaskan persoalan yang terjadi di sektor sanitasi.

"Jadi bukan sekedar hanya komitmen diatas kertas saja tapi juga harus ada aksi nyata di lapangan," ujarnya.

Ahmed mengungkapkan, meskipun saat ini banyak pemerintah kabupaten/kota yang disibukkan dengan banyaknya infrastruktur yang tertunda pembangunannya akibat pandemi Covid-19, namun pihaknya mengingatkan untuk tidak melupakan program sanitasi.

"Jangan lupakan juga program sanitasi walaupun engga keliatan adanya di dalam rumah kadang-kadang, kemudian di sekolahan, kemudian di tempat-tempat yang memang disiapkan untuk sanitasi tapi ini bagian dari pogram penting kita juga mendukung pembangunan di Indonesia," terangnya.

Menurutnya, pembangunan sanitasi pun harus dilaksanakan dengan melibatkan dan memberdayakan semua potensi yang ada mulai dari pemerintah dari pusat sampai ke daerah, masyarakat, organisasi pemuda, organisasi agama, juga sektor lembaga keuangan.

"Karena program sanitasi ini harus bergerak secara bersamaan dan juga berkolaborasi dengan bersinergi yang lebih erat lagi dari semua sektor yang ada di elemen masyarakat," jelasnya.

Di samping itu, pihaknya pun meminta dukungan kementerian terkait untuk melakukan fokus dan juga konsentrasi terhadap pembangunan sanitasi di daerah.

"Tentunya dengan adanya kebijakan dan pembiayaan yang berpihak pada pembangunan sanitasi secara proporsional dapat mendorong dan juga dapat memberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang telah memiliki inovasi atau aktif dalam rangka pengelolaan sektor sanitasi," tuturnya.

Ahmed mengatakan, penyelenggaran City Sanitation Summit XXI tahun 2023 di Kabupaten Bandung ini menjadi momentum untuk membangun kembali program sanitasi yang efektif.

"Sekaligus untuk berbagi pengalaman dan juga praktek baik dalam penyelenggaraan pembangunan sanitasi di berbagai macam daerah dengan keterbatasan dan kondisi daerah yang berbeda-beda," ungkapnya.

Karena itu, pihaknya pun mengajak seluruh anggota AKKOPSI untuk kembali memperkuat komitmen untuk mewujudkan akses air minum dan air bersih, sanitasi aman dan juga peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan bagi semua masyarakat.

"Alhamdulillah terima kasih kepada seluruh pimpinan daerah yang hadir pada hari ini dan insya Allah nanti kita ketemu lagi tahun depan di daerah yang berbeda, Cilegon siap menjadi tuan rumah tahun depan," tandasnya.

Untuk diketahui, dalam kegiatan tersebut ada enam kepala daerah di Jabar yang mendeklarasikan komitmen Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

Keenam kepala daerah itu antaranya Bupati Bogor, Bupati Majalengka, Wali Kota Bogor, Wali Kota Tasikmalaya, Wali Kota Cirebon, dan Wali Kota Cimahi.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network