BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat tidak ada masyarakat Jabar yang meninggal dunia akibat tertular rabies sejak 2017 hingga 2023. Hal itu terjadi lantaran tata laksana penanganan rabies di Jabar dianggap sudah lebih baik.
Begitu disampaikan Ketua Tim Pencegahan Penyakit Dinkes Jabar, Yudi saat dihubungi, Senin (19/6/2023).
"Alhamdulillah di Jabar dari 2017-2023 saat ini tidak ada lagi kasus rabies pada manusia. Jadi tidak ada yang meninggal karena rabies," kata Yudi.
Meski demikian, jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Jabar masih di angka ribuan. Rentang kasus gigitan HPR di Jabar dari 2018-2023 di angka 1.000-1.500.
"Gigitan paling banyak itu anjing. 2023, dari Januari sampai Mei, kita ada 741 gigitan. 506 kita berikan vaksin anti rabies, mayoritas gigitan anjing," ujarnya.
Menurut Yudi, 27 kota/kabupaten di Jabar saat ini sudah memiliki rabies center. Pendirian rabies center dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan (SE Kemenkes).
"Contoh, kabupaten/kota mempunyai jumlah puskesmas 60, nah 20 persen itu sudah jadi rabies center," jelasnya.
Kendati nol kasus kematian rabies, pihaknya mengimbau masyarakat khususnya yang memelihara anjing, kucing dan kera untuk rutin melakukan vaksin anti rabies. Hal itu penting untuk menjaga agar tidak terkena virus rabies.
"Kedua, hindari gigitan. Itu menjadi sangat penting, karena menjadi pintu masuknya adalah melalui gigitan daripada hewan tersebut," ucapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait