Bey Minta Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 di Jabar tak Terhambat

Abbas Ibnu Assarani
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin. (Foto: Abdul Basir)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berharap pendistribusian logistik pemilu serentak 2024 di Jabar tidak mengalami keterlambatan.

Sebab, Pemprov sudah menganggarkan biaya untuk pemilu 2024 di Jabar sebesar Rp1,10 triliun. Sehingga logistik tidak mengalami keterlambatan sehingga pelaksanaan pada tahun depan terselenggara tepat waktu.

"Tentunya dengan sudah jelas anggaran ini, kita berharap semua tidak ada lagi keterlambatan dan hambatan dalam logistik yang utama. Jadi semua harus dapat bekerja keras untuk pemilu tepat waktu," kata Bey, Jumat (10/11/2023).

Untuk diketahui, Bey menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Jabar, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (9/11/2023). 

Pada acara ini turut ditandatangani pula NPHD bupati dan wali kota dengan para ketua KPU dan ketua Bawaslu kabupaten/kota se-Jabar. 

Penandatanganan NPHD ini merupakan komitmen Pemprov Jabar dalam mewujudkan pemilihan kepala daerah yang adil, bermartabat dan berkualitas melalui pengelolaan pendanaan. 

Melalui NPHD ini, Pemprov ingin memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, pada Pilkada Serentak tahun 2024 telah memiliki dana hibah yang proporsional dan mencukupi untuk penyelenggaraan pilkada di daerah masing-masing. 

Bey mengatakan, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, anggaran dana hibah yang disepakati dalam NPHD ini pun terbilang besar. Namun tantangan penyelenggaraan dan kompleksitas logistik pun lebih signifikan. 

Melalui NPHD yang ditandatangani tersebut, kata Bey, akan memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap dana hibah yang disepakati. 

"Tadi sudah ditandatangani NPHD, 40 persen dari total anggaran KPU dan Bawaslu. Jadi untuk KPU Rp441 miliar, untuk Bawaslu Rp122 miliar untuk tahun ini. Untuk tahun depan, Rp662 miliar  untuk KPU, dan Rp183 miliar untuk Bawaslu," sebut Bey. 

Bey mengungkapkan bahwa transparansi dan akuntabilitas akan menjadi pijakan utama dalam pengelolaan komponen pendanaan bersama ini. 

Pemprov Jabar juga akan melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa penggunaan dana dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network