BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Penjabat Gubernur Bey Machmudin Jabar mengaku bakal mengevaluasi total Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar. Evaluasi tersebut dilakukan seiring melesunya capaian PAD Jabar pada 2023.
Menurutnya, pada 2023 ini kontribusi BUMD pada daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) cenderung merosot tajam sehingga mempengaruhi APBD untuk belanja Pemprov Jabar di 2024 mendatang. Akibatnya, APBD murni Pemprov Jabar di 2024 hanya berkisar di Rp35 triliun.
Dimana dari APBD tersebut difokuskan pada belanja untuk sektor pendidikan, kesehatan serta infrastruktur guna mengakselerasi pembangunan di daerah-daerah, sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Pertama BUMD harus berkontribusi pada daerah, pada APBD sebagai penerimaan. Kedua, BUMD harus efisien dalam pelaksanaannya dan selanjutnya mengevaluasi secara menyeluruh semua BUMD. APBD Rp35,79 triliun, ada sedikit (penurunan). (Belanja) terbesar pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,” ujar Bey di Gedung DPRD Jabar, Rabu (15/11/2023).
Sementara mengenai optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, dia mengakui butuh biaya besar supaya dapat berjalan sempurna. Meski sejauh ini telah lebih hidup pasca ditutupnya penerbangan pesawat bermesin jet di Bandara Husein Sastranegara, namun Bey Machmudin tidak menampik bila masih belum maksimal.
“BIJB kita tahu kebutuhannya besar dan memang harus secara menyeluruh melihatnya. (Sekarang) Memang sudah berjalan, tapi masih rendah (okupansi) dari yang kita harapkan. Nanti akan sering kita perhatikan. Mendesak dan efisiensi, kuncinya,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan lobi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dapat meningkatkan rute penerbangan di BIJB, termasuk perbaikan infrastruktur serta moda transportasi pendukung, supaya bandara kebanggaan Jawa Barat ini dapat lebih berkembang.
“Berharap (kunjungan) masyarakat bertambah. Kami akan melakukan pendekatan dengan Kemenhub, minta tambah jalur penerbangan. Menambah detail disana. Jadi kami harus lebih sering melakukan pengawasan, terutama transportasi ke BIJB,” tutupnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait