BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Tiga pekan lagi umat Islam di seluruh Dunia akan melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Untuk menyambut Ramadan 1445 Hijriah, Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent menggelar “Pelatihan Santri Berseri, Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri” di Pondok Pesantren (Ponpes) Mathla’ul Huda Bandung pada Senin (19/2/2024).
Program pelatihan dan edukasi yang diikuti 500 santri itu merupakan bagian dari implementasi salah satu pilar utama Program Pesantren Hijau Berdaya yang dijalankan Unilever Indonesia sejak 2020, terkait Pilar Kebersihan dan Kesehatan.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari brand-brand di bawah naungan Unilever Indonesia, termasuk brand perawatan kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent. Dalam kegiatan ini, tim dokter gigi Pepsodent memberikan edukasi cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta melakukan sikat gigi yang baik dan benar kepada para santri dan santriwati.
Kabid Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren mewakili Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jabar Ahmad Fatoni mengatakan, mengapresiasi kegiatan yang digelara Pepsodent. Dia berhara pelatihan dan edukasi seperti ini dapat diterapkan lebih banyak lagi kepada ribuan santri dan santriwati di Bandung dan sekitarnya.
“Kami melihat kegiatan ini tepat. Sebab para santri telah lama menjadi fondasi kuat pertahanan negara dan sejalan dengan nilai-nilai pesantren yang lebih dulu dikenal sebagai lembaga pendidikan di masyarakat. Untuk itu kami berharap kegiatan edukasi ini memperkuat fungsi pesantren dalam mempersiapkan para pemimpin bangsa,” kata Ahmad Fatoni.
Pengasuh Ponpes Mathla’ul Huda Bandung KH Miftahul Khoer mengatakan, membersihkan badan dan rajin menyikat gigi termasuk menjaga kebersihan secara lahiriah. ”Orang yang suka menjaga kebersihan akan berpengaruh kepada kesehatan fisik yang dibutuhkan untuk beraktivitas,” kata KH Miftahul Khoer.
“Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut termasuk melakukan sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi, dan malam sebelum tidur, dengan pasta gigi berkualitas dan mengandung fluoride, dan kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan demikian apabila kita sehat maka akan lebih mudah juga dalam beribadah secara istiqomah di bulan Ramadan,” ujar KH Miftahul Khoer.
Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent telah berkontribusi di Indonesia selama 90 tahun dalam upaya untuk memberikan program edukasi serta perawatan kesehatan gigi dan mulut. Pelatihan Santri Berseri merupakan bagian dari kampanye ‘Senyum Sehat Indonesia’ dari Pepsodent.
Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc mengatakan, program edukasi dan pemberian perawatan gigi tanpa biaya telah dilaksanakan Pepsodent sejak tahun 2010 bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), seluruh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) di seluruh Indonesia.
"Melalui Program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’, Pepsodent sudah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia," kata drg Ratu Mirah Afifah.
Drg Ratu Mirah Afifah menyatakan, berdasarkan data Riskesdas pada 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang. Di Kabupaten Bandung ditemukan data, 50,02 persen penduduk bermasalah dengan gigi rusak, berlubang ataupun sakit.
Hanya 1,84 persen penduduk dengan usia lebih dari 3 tahun yang mengunjungi tenaga medis gigi 1-3 kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
"Padahal gigi dan mulut memiliki beragam fungsi yang digunakan sehari-hari seperti mengunyah, berbicara, dan tersenyum. dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar drg Mirah.
Drg Mirah berharap program Senyum Sehat Indonesia ini bisa meningkatkan kesehatan gigi dan mulut secara merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024 hingga akhir tahun melalui peringatan World Oral Health Day (WOHD) dan Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (BKGN) di berbagai kota di Indonesia.
Sementara itu, drg Arif Zahir, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Bandung memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di bulan Ramadan. Berkurangnya aktivitas makan dan minum selama Ramadan biasanya menyebabkan bau mulut yang dalam istilah medis dinamakan halitosis, yakni bau mulut atau napas tidak sedap.
“Dari situ bisa disiasati dengan sikat gigi dua kali sehari, setelah sahur dan setelah berbuka puasa. Serta, pada saat berbuka perbanyaklah mengkonsumsi buah-buahan secara konsisten,” kata drg Arif Zahir yang didampingi drg Ayudia.
Drg Ayudia menganjurkan memeriksakan gigi sebelum Ramadan, terutama untuk membersihkan karang gigi. Jika terjadi penumpukan karang gigi, akan memperparah bau mulut. “Pembersihan karang gigi merupakan langkah preventif karena jika sudah terjadi lubang gigi maka hanya dibutuhkan tindakan kuratif (penyembuhan),” kata drg Ayudia.
Sementara itu, Muhammad Ramdan Fauzi dan Fitria Salsabilla Oktabella, peserta pelatihan mengatakan, program ini sangat bermanfaat bagi santri dan santriwati. “Alhamdulillah program ini sangat bermanfaat bagi kami, para santri. Kami bisa mendapatkan ilmu baru dari berbagai materi terkait kesehatan gigi dan mulut, yang sebelumnya tidak pernah kami dapatkan, seperti cara menyikat gigi yang benar dan diajarkan secara langsung,” kata Ramdan dan Salsabila santri-santriwati Ponpes Mathla'ul Huda Bandung.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait