Sikat Gigi Siang Hari dapat Membatalkan Puasa? Ini Hukum dan Penjelasannya

Putri Mutia Rahman
Ilustrasi sikat gigi. (didesign021)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menyikat gigi saat bulan suci Ramadhan selalu menjadi perdebatan. Pasalnya, banyak yang pendapat yang menyebut hal tersebut dapat membatalkan puasa. Lalu apakah menyikat gigi saat menjalankan puasa diperbolehkan? 

Pada dasarnya Islam adalah agama yang selalu mengajarkan kebersihan, Rasulullah dalam hadis riwayat Imam Bukhori dan Muslim mencontohkan cara dalam menjaga kebersihan mulut dan nafas segar, salah satunya adalah berkumur-kumur pada saat mengambil air wudhu.

“Jika tidak memberatkan umatku niscaya akan aku perintahkan untuk bersiwak (menyikat gigi) setiap kali akan berwudhu."

Hadits lainnya yang menjelaskan tentang sikat gigi saat berpuasa diriwayatkan Amir bin Rabi'ah RA, ia mengatakan, "Berkali-kali saya melihat Rasulullah SAW bersiwak (bersikat gigi) padahal beliau sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Ahmad)

Hukum sikat gigi saat puasa sama hukumnya dengan bersiwak, mulai waktu subuh sampai sebelum waktu zuhur, hukumnya tidak makruh. Sedangkan jika sikat gigi sesudah masuk waktu zuhur sampai sebelum magrib, hukumnya makruh.

Jadi, berkumur dan menyikat gigi tidak serta-merta membatalkan puasa, karena Nabi Muhammad SAW tetap bersiwak dan berkumur pada setiap wudhu maupun dalam keadaan berpuasa.

Adapun beberapa cara menyikat gigi yang membatalkan puasa yaitu seperti dikutip dari Nu Online, Imam Nawawi dalam Majmu, syarah al-Muhadzdzab menjelaskan, menyikat gigi atau memakai siwak yang menyebabkan bulu sikat, bulu siwak, air bahkan pasta gigi tertelan baik secara sengaja maupun tidak, itu akan membatalkan puasa.

"Jika ada orang yang memakai siwak basah, kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)."

Dari penjelasan di atas bisa dipahami jika saat sikat gigi air dan pasta gigi hanya sebatas di mulut kemudian diludahkan, itu jelas tidak membatalkan puasa. Sedangkan sikat gigi akan dianggap membatalkan puasa jika pasta atau air tertelan masuk ke tenggorokan.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network