BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Pengamat sosial politik EDAS (Eksplorasi Dinamika dan Analisa sosial) Dr. Wawan Gunawan menilai dinamika sosial politik selalu berubah dalam setiap situasi dan kondisi, tergantung banyak faktor. Termasuk yang terjadi di Kabupaten Bandung saat ini yang menghadapi Pilkada 2024.
"Misalnya situasi dan dinamika yang dipengaruhi kondisi sosial kemasyarakatan atau sosial politik. ITU sangat mempengaruhi," kata Wawan Gunawan kepada Inews Bandung Raya di Bandung, Minggu (14/7/2024).
Menurutnya, tidak selamanya yang namanya incumbent atau petahana selalu menang. Dalam survey, katanya, selalu ada yang namanya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan dan pemerintahan. Kalau tingkat kepuasannya tinggi, katanya, bisa berbanding dengan kemenangan saat Pilkada.
"Akan tetapi hal itu juga bukan jaminan. Banyak faktor yang menentukan kemenangan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati," katanya.
Ia melanjutkan, kemenangan calon bupati dan wakil bupati dipengaruhi oleh material dan non material. Non material misalnya tim yang solid, tim kerja yang efektif, dukungan masyarakat yang luas, dan lainnya.
"Dan ini bisa dimiliki oleh siapapun. Tidak hanya incumbent, tetapi siapapun yang memiliki kekuatan material dan non material. Belum tentu incumbent bisa memenangkan Pilkada. Banyak kasus Pilkada yang dimenangkan bukan oleh incumbent. Misalnya periode lalu di Ciamis incumbent malah kalah," katanya.
Yang terpenting, kata Dosen Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini, Pilkada jangan sampai kehilangan ruh demokrasinya. "Misalnya karena incumbent maju, jadi tak ada yang berani melawannya sehingga terpaksa melawan bungbung kosong. Sehingga kemudian tidak terjadi seleksi kepemimpinan di daerah," katanya.
Wawan mendorong setiap kader partai untukl berani mencalonkan agar kehidupan demokrasi ebih baik. "Menghidupkan demokrasi ini yang harus ditumbuhkan. Kalau sampai melawan bungbung kosong, demokrasi menjadi kehilangan ruhnya," pungkas Wawan.***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait