BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Kehadiran artificial intelligence (AI) nampaknya memiliki banyak dampak buruk bagi masyarakat, khusunya perempuan.
Berdasarkan laporan IMD Wordl Talent Report 2024 AI, yang paling kerasa dampak AI adalah pekerja perempuan, baik di negara maju maupun berkembang.
Dari riset Organisasi Ketenagakerjaan Internasional atau ILO, dampak AI di negara maju sekitar 7,9 persen untuk pekerja perempuan, sementara laki-laki hanya 2,9 persen.
Kemudian di negara berkembang jumlahnya 2,7 persen pekerja perempuan, dan 1,3 persen pekerja laki-laki.
"Riset Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO/Internasional Labour Organization) PBB menunjukkan AI akan mengubah atau menggantikan 5,5% pekerjaan di negara berpendapatan tinggi dan hanya kurang dari 0,4% di negara berpendapatan rendah. Negara berpendapatan rendah lebih sedikit terdampak AI karena akses teknologi yang terbatas," tulis laporan IMD dikutip Rabu, 25 September 2024.
Bahkan, dari survei IMD terungkap 12 persen eksekutif mengatakan AI telah menggantikan sebagian pekerjaan. Inilah yang membuat mereka melakukan pengurangan jumlah karyawan.
Sementara 7% dari mereka mengatakan AI membuat karyawan membatasi kerja pada batas minimum atau memilih pensiun dini. Laporan itu berdasarkan survei pada para eksekutif di 67 negara.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait