Kolaborasi Indonesia-Australia Kelola Limbah Berbasis Ekonomi Sirkular di DAS Citarum

Rina Rahadian
Peneliti utama riset dari Monash University, Diego Ramirez Lovering. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, didorong untuk mengelola limbah secara mandiri. Salah satunya di Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung

Di desa ini, terdapat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Plus yang turut diinisiasi dan dikembangkan Program Penelitian Aksi Citarum Indonesia-Australia (CARP) yang didukung langsung oleh KONEKSI, kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia.

Program yang dihadirkan CARP ini bertujuan untuk menciptakan model pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Dengan tujuan akhir, memberikan dampak positif kualitas hidup masyarakat sekitar. 

Salah satu peneliti utama riset dari Monash University, Diego Ramirez Lovering mengatakan, pendekatan inovatif tersebut dapat menjadi kunci untuk menciptakan sungai yang bersih, sehat, dan produktif.

"Ini baru permulaan. Ini baru di satu desa dan ini adalah salah satu aspek dari ekonomi sirkular dengan limbah. Kami mencoba mengembangkan ini yang dapat diperluas ke lebih dari enam ratus desa di sekitar sungai Citarum," ujar Diego, Sabtu (16/11/2024).

Masyarakat Desa Padamukti pun, diberikan fasilitas pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular atau yang disebut Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS3R), untuk mengwujudkan hal itu.

Selain itu, dukungan berupa pelatihan operator, kampanye kepada 400 keluarga di sekitar DAS Citarum tentang masalah limbah dan kebutuhan untuk mengubah perilaku dalam pengelolaan limbah terus dilakukan.

"Ini bukan hanya tentang limbah atau bukan hanya tentang lingkungan yang lebih besar. Ini juga adalah masalah sosial dan ekonomi. Jadi dengan ini dapat menangani semua elemen mulai dari sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan," katanya.

Salah satu peneliti riset dari Universitas Indonesia, Reni Suwarso mengatakan bahwa program CARP juga menghadirkan konsep 'laboratorium hidup' untuk mengedukasi terkait pengelolaan limbah berkelanjutan. 

"Penelitian ini memiliki potensi besar untuk mengubah pengelolaan limbah di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah di semua tingkatan, kita dapat mewujudkan impian menerapkan model ini secara nasional dan menciptakan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan," ucapnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network