BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan panduan tentang langkah yang harus diambil saat menghadapi situasi di mana rezeki tidak stabil, alias naik turun.
Kondisi ini sering kali menimbulkan kecemasan, terutama jika kebutuhan hidup dikhawatirkan tidak terpenuhi.
Menurut UAH, ketidakstabilan rezeki adalah hal yang wajar terjadi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana seseorang merespons situasi tersebut dengan tetap berusaha dan berserah diri kepada Allah SWT.
“Rezeki tidak selalu stabil, bisa naik dan turun, namun penting untuk tetap berusaha,” ujar UAH, dikutip dari YouTube Dunia dan Akhirat, Senen (2/12/2024).
Ia menegaskan bahwa usaha yang konsisten, meskipun hasilnya belum sesuai harapan, adalah bentuk ikhtiar yang sangat bernilai.
Dalam Islam, rezeki adalah hak prerogatif Allah SWT, sehingga hasil usaha tidak bisa sepenuhnya diukur dari kerja keras semata.
Selain terus berusaha, UAH menekankan pentingnya doa dan membaca istighfar secara istiqamah.
Menurutnya, meskipun hasil usaha belum terlihat nyata, doa dan amal baik tetap memberikan manfaat besar dalam kehidupan seseorang.
“Doa, istighfar, dan usaha yang dilakukan karena Allah adalah kunci mendapatkan rezeki. Meskipun hasil usaha belum terlihat, doa dan amal baik tetap memberikan kebaikan,” ujar UAH.
UAH juga mengingatkan pentingnya patuh terhadap perintah Allah SWT. Kepatuhan ini, kata UAH, akan membuka pintu rezeki yang lebih luas dan membawa keberkahan dalam hidup.
“Kepatuhan terhadap Allah adalah kunci dalam mencapai akumulasi rezeki yang baik dalam Islam,” pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait