CIAMIS, INEWSBANDUNGRAYA.ID -- Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Wilayah IX Jawa Barat sukses menggelar Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) tingkat Madya, yang digelar dalam 4 angkatan di tahun 2024.
Ketua Panitia P2KB Wawan Dewanta dalam laporannya mengatakan 4 kegiatan digelar di empat daerah, yakni Kabupaten Majalengka, Kota Bandung, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Ciamis. Jumlah peserta yang mengikuti P2KB sebanyak 400 orang dari 17 kabupaten/kota dengan menghadirkan narasumber berpengalaman.
"Narasumber semua keluarga besar SOKSI. Kelasnya profesor, baik secara akademik maupun secara profesional," kata Wawan Dewanta.
Ia menambahkan, narasumber yang dihadirkan di antaranya Guru Besar UPI Profesor Cecep Darmawan, Profesor Purwadi, dan Profesor Dedi Hadian. Sedang dari dunia praktisi politik narasumber yang memberi materi adalah Ketua Depidar SOKSI Jabar yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jabar H. Yod Mintaraga, Sekretaris Depidar SOKSI Jabar Yomanius Untung, Wakil Ketua Depinas SOKSI Agun Gunanjar Sudarsa.
Narasumber lain adalah Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit, Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI/Anggota DPR RI/Ketua Harian DPD Partai Golkar Jawa Barat Daniel Mutaqien Syafiuddin, Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat/Wakil Ketua DPRD Jawa Barat MQ Iswara, dan Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat/Anggota DPRD Jawa Barat Dudy Pamuji (Ciamis)
Program Unggulan
Sementara itu, dalam pembukaan Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) yang diselenggarakan di Kabupaten Ciamis, Kamis (26/12/2024) Ketua Depidar SOKSI Jabar H. Yod Mintaraga mengatakan, Pendidikan Politik Kader Bangsa menjadi program unggulan Depidar SOKSI yang akan terus berjalan.
Ke depan, katanya, siapapun yang memimpin SOKSI Jabar program P2KB ini harus tetap terus berjalan. Kepada Depinas SOKSI, Yod berharap dibuatkan kurikulum yang baku dan sesuai dengan perkembangan dinamika jaman.
"Kurikulum Pendidikan Politik ini mungkin sudah ada sejak lama. Namun perkembangan jaman terud dinamis sehingga perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian," kata Yod.
Menanggapi tentang kurikulum ini, Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Agun Gunanjar Sudarsa mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan dan mengkaji bahan kurikulum yang dimaksud. Saat ini Depinas SOKSI sedang berkonsentrasi pada Musyawarah Nasional atau Munas yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Kedua, katanya, rumusan kurikulum yang disiapkan masih menunggu kebijakan politik ekonomi yang dirancang oleh Pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Dalam menyusun kurikulum ini, katanya, harus dipetakan dulu posisi Indonesia dalam tatanan global sehingga kebijakan politik ekonomi seperti apa yang akan diterapkan Indonesia.
"Ke depan sedang dipikirkan nantinya dioperasionalisasi seperti jaman masa dulu. Politik luar negeri nantinya dimanfaatkan untuk aspek-aspek pemanfaatan bagi bangsa; apakah kita akan menjadi bangsa yang membangun pertahanan dengan menjaga dan merawat keutuhan bangsa, atau pemikiran seperti ini harus direvitalisasi," kata Agun.
Ia menjelaskan, politik dan ekonomi satu entitas yang utuh dan tidak dapat dipisahkan, terutama sampai pada aspek pemanfaatannnya seperti apa. Agun mencohkan dalam menjaga Laut Cina Selatan, misalnya, harus dipikirkan apakah kebijakannya terus mempertahankan dan menjaga NKRI, namun tak memperhatikan pemanfaatan bagi masyarakat sekitar.
"Untuk apa kita ngotot menjaga Laut Cina Selatan, tapi pemanfaatannya kurang tersentuh. Toh hal ini bisa dikolaborasi tanpa harus menyerahkan wilayah, tapi dilakukan dengan tata kelola yang baik," katanya. ***
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait