Ramadhan Segera Tiba, Ayo Segera Bayar Utang Puasa!

Rizal Fadillah
Ilustrasi puasa. (Foto: Okezone)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Atang Sholihin mengingatkan, masyarakat untuk segera melunasi utang puasa Ramadhan tahun lalu sebelum memasuki Ramadhan 1446 H.

Dia menyebut, masih ada waktu sekitar beberapa pekan untuk menunaikan qadha bagi yang memiliki utang puasa.

“Aturan Islam menekankan bahwa membayar utang lebih cepat lebih baik. Begitu pula dengan utang puasa Ramadhan, lebih cepat dilunasi, lebih baik,” ucap Atang, dikutip laman Muhammadiyah, Jumat (7/2/2025).

Atang juga menyinggung perbedaan pendapat ulama terkait qadha puasa yang telah melampaui satu Ramadhan.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa jika seseorang masih memiliki utang puasa dari Ramadhan dan belum menunaikannya, maka ia wajib mengqadha dan membayar fidyah. Pendapat ini juga sejalan dengan putusan fatwa tarjih Muhammadiyah.

Namun, Atang menjelaskan bahwa kajian ulang terhadap dalil Al-Qur’an menunjukkan bahwa tidak ada batasan waktu tertentu untuk menunaikan qadha.

“Dalam Al-Qur’an disebutkan, ‘maka gantilah pada hari-hari lain’ tanpa menyebutkan tambahan fidyah. Oleh karena itu, kita sedang mengkaji kembali apakah memang harus ditambah fidyah atau cukup qadha saja,” jelasnya.

Selain itu, Atang juga mengingatkan pentingnya istighfar bagi mereka yang menunda qadha puasa tanpa alasan yang kuat.

“Masa 11 bulan tidak bisa menyempatkan enam hari untuk qadha? Kalau puasa Senin-Kamis saja, dalam tiga pekan sudah lunas,” tegasnya.

Atang juga menyoroti peran suami dalam membantu istri yang memiliki utang puasa karena haid atau nifas.

“Suami bisa menemani istri dengan berpuasa sunah Senin-Kamis saat istrinya mengqadha. Dengan begitu, mereka bisa sahur dan berbuka bersama, sehingga lebih ringan dalam menjalankan puasa,” katanya.

Lebih lanjut, Atang mengangkat kebiasaan Rasulullah SAW yang memperbanyak puasa sunah di bulan Syaban. Berdasarkan hadis ‘Aisyah RA, Nabi tidak pernah berpuasa satu bulan penuh selain Ramadan, tetapi beliau paling banyak berpuasa di bulan Syaban.

“Puasa sunah di bulan Syaban bisa dilakukan dengan beberapa pilihan, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah), atau puasa tiga hari dalam satu bulan,” imbuhnya.

Atang menekankan manfaat kesehatan dari puasa sunnah.

“Jika perut sering diistirahatkan, tubuh menjadi lebih sehat. Puasa itu seperti membersihkan bak mandi—jika sering dikuras, akan selalu bersih,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network