Menelusuri Sejarah Jawa Barat: Dari Tarumanegara hingga Provinsi Modern

Aga Gustiana
Gedung Sate. (Foto: Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Jawa Barat, yang beribu kota di Bandung, bukan sekadar sebuah provinsi di Pulau Jawa. Bersama dengan Banten, wilayah ini dikenal sebagai Tatar Sunda atau Pasundan, tanah kelahiran suku Sunda yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia. Penetapan tanggal 19 Agustus sebagai Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki akar sejarah yang panjang, bermula dari pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Kilasan Sejarah Jawa Barat:

Abad ke-5: Era Keemasan Tarumanegara Jejak peradaban kuno di Jawa Barat dapat ditelusuri hingga abad ke-5 Masehi, di mana wilayah ini menjadi bagian penting dari Kerajaan Tarumanegara. Bukti kejayaan kerajaan ini tersebar dalam tujuh prasasti berbahasa Sanskerta dan beraksara Palawa yang mengisahkan para raja Tarumanagara.

Abad ke-8: Munculnya Kerajaan Sunda/Pajajaran Setelah keruntuhan Tarumanegara, tampuk kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa beralih ke Kerajaan Sunda. Dengan ibu kota di Pakuan Pajajaran (kini Bogor), kerajaan ini meninggalkan jejak sejarah melalui prasasti seperti Kebon Kopi II (932 M). Wilayah kekuasaannya membentang dari Ujung Kulon hingga Kali Serayu.

Abad ke-16: Pengaruh Kesultanan Cirebon dan Banten Pada abad ke-16, dinamika politik dan ekonomi di Jawa Barat berubah dengan munculnya Kesultanan Demak. Pelabuhan Cirebon melepaskan diri dari Kerajaan Sunda dan berkembang menjadi kesultanan mandiri. Hal serupa terjadi pada Pelabuhan Banten yang kemudian juga menjadi kesultanan.

Abad ke-17: VOC Menginjakkan Kaki di Batavia Abad ke-17 menjadi saksi masuknya kekuatan kolonial dengan kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Setelah berpusat di Ambon, VOC memindahkan kantornya ke Jayakarta (Batavia) pada tahun 1619, dengan Pieter Both sebagai Gubernur Jenderal pertamanya.

Abad ke-19: Dominasi VOC di Tatar Sunda Pengaruh VOC semakin kuat di Jawa Barat, terutama di wilayah Banten. Sejak tahun 1603, Banten bahkan mengizinkan VOC untuk berlabuh, mendirikan kantor, hingga membangun benteng pertahanan.

1925: Lahirnya Provinsi Jawa Barat di Era Hindia Belanda Provinsi Jawa Barat secara resmi dibentuk pada tahun 1925 oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai implementasi Bestuurshervormingwet 1922. Sebelumnya, wilayah ini lebih dikenal dengan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, merujuk pada bagian barat Pulau Jawa yang mayoritas penduduknya berbahasa Sunda.

Agustus 1945: Bergabung dengan Republik Indonesia Setelah proklamasi kemerdekaan, Jawa Barat menjadi bagian dari Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dua hari kemudian, pada tanggal 19 Agustus 1945, melalui Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jawa Barat ditetapkan sebagai salah satu dari delapan provinsi pertama di Indonesia. Tanggal inilah yang kemudian diabadikan sebagai Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Perda Nomor 26 Tahun 2010.

Sempat Menjadi Negara Pasundan (1945-1950) Pada periode singkat setelah kemerdekaan, tepatnya pada 27 Agustus 1945, Jawa Barat sempat menjadi Negara Pasundan, salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, pada tahun 1950, Jawa Barat kembali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah panjang Jawa Barat ini menjadi bukti kekayaan budaya dan dinamika politik yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia. Memahami jejak masa lalu ini akan semakin memperkaya apresiasi kita terhadap Tatar Sunda.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network