Genjot Adopsi EV, Teknologi AI dan Blockchain Diterapkan pada Kendaraan Listrik

Adi Haryanto
Ketua Asosiasi Provider Smart City Indonesia, Raine Renaldi memperkenalkan EV-GO yang berfokus pada konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik di Indonesia. Foto/Istimewa

BANDUNG,iNews BandungRaya.id - Program akselerasi adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia digaungkan dalam gelaran AEIS 2025 di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Hal tersebut disampaikan oleh President EV-READY sekaligus Ketua Asosiasi Provider Smart City Indonesia (APSCI) Raine Renaldi dalam yang mempertemukan para pemimpin industri kendaraan listrik nasional tersebut.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pelaku utama, mulai dari ALVA Motor, Voltron, hingga PLN yang memperlihatkan keseriusan sektor energi dalam mendukung ekosistem EV di tanah air.

Adapun EV-READY secara resmi mengumumkan inisiatif Project EV-GO, sebuah program akselerasi adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Dalam sesi utama, Raine membawakan topik “E2Wheelers” atau kendaraan listrik roda dua, yang disebutnya sebagai fokus utama pemerintah dalam mempercepat penetrasi EV di Indonesia.

“Motor listrik roda dua adalah pintu masuk terbesar dalam menggenjot adopsi kendaraan listrik di tanah air. Namun, tantangan yang kita hadapi bukan hanya soal teknologi, tapi juga bagaimana program ini terintegrasi dengan konsep smart city,” kata Raine dalam keterangan resminya.

Sebagai Ketua APSCI, Raine menekankan bahwa konsep smart organized transportation merupakan bagian krusial dari smart infrastructure dalam pembangunan kota cerdas.

Dia mencontohkan bagaimana negara-negara lain sejak awal sudah menata transportasi kota mereka agar selaras dengan visi jangka panjang.

“Kami di APSCI bersama EV-READY berperan aktif untuk mengedukasi kepala daerah, khususnya pemerintahan baru, agar mampu merancang infrastruktur transportasi yang sesuai karakteristik kota mereka. Hal ini menjadi kunci agar transformasi menuju kota cerdas bisa berjalan mulus,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Raine memperkenalkan Project EV-GO yang berfokus pada konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

Selain itu, EV-GO akan mengintegrasikan Blockchain dan Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan keamanan kendaraan listrik, serta membentuk ekosistem Smart Vehicle.

“Keuntungan besar dari kendaraan listrik adalah sifatnya yang bisa terus di-upgrade. Dengan basis digital, perangkat dan fitur baru bisa ditambahkan secara fleksibel sehingga nantinya kendaraan bisa terkoneksi penuh dengan sistem smart city,” jelasnya.

Project EV-GO diharapkan menjadi katalis bagi percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus membuka peluang baru dalam transformasi transportasi perkotaan. (*)

Editor : Rizki Maulana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network