BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kejadian longsor di area mata air Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada 7 Januari 2024, menyebabkan pasokan air bersih ke warga RT 05 terganggu. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dan merusak akses sumber air yang selama ini digunakan warga.
Ketua RT 05 Kampung Cipondok, Sarwa, menegaskan bahwa gangguan pasokan air bersih ini bukan disebabkan oleh aktivitas AQUA, yang kebetulan mengambil air baku di dekat sumber air PDAM. Ia mengatakan kondisi geografis RT 05 yang berada di dataran lebih tinggi dibanding dua RT lain di RW 01 membuat penyaluran air jauh lebih sulit.
“Sebetulnya kewajiban AQUA untuk membantu penyediaan air bersih sudah dijalankan. Begitu longsor terjadi, mereka langsung mengirim bak penampungan dan mencarikan sumber mata air baru,” ujarnya.
Namun, Sarwa menjelaskan bahwa sumber air yang ditemukan cukup kecil sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan semua warga RT 05. Karena itu, warga berinisiatif memanfaatkan air dari area persawahan terdekat untuk dialirkan ke bak penampungan menggunakan pipa.
“Daripada tidak ada air sama sekali, kami pakai yang ada dulu,” tambahnya.
Warga Tegaskan Tidak Menyalahkan AQUA
Sarwa menampik anggapan bahwa pihaknya menyalahkan AQUA atas krisis air yang dialami sekitar 50 KK sejak longsor terjadi.
“Kami hanya bertanya kepada Pak KDM (Gubernur Jabar Dedi Mulyadi) apakah mungkin memanfaatkan mata air bawah. Bukan menyalahkan AQUA,” tegasnya.
Menurutnya, sebelum longsor, suplai air bersih selalu terpenuhi berkat bantuan infrastruktur air yang disediakan AQUA melalui program CSR. Kendala justru muncul pada ketahanan listrik warga yang tidak stabil, menyebabkan mesin cepat rusak. “Kalau tagihan listrik itu memang jadi tanggung jawab warga,” imbuhnya.
Mesin Rusak dan Sumber Dana Hilang Akibat Wisata yang Hancur
Pendi, mantan Ketua RT 05, menuturkan bahwa sebelum longsor warga menerima bantuan bak penampungan dan mesin pompa dari AQUA. Namun pascalongsor, mesin rusak dan warga tidak mampu memperbaikinya.
Ia mengungkapkan bahwa dana warga untuk operasional listrik sebelumnya berasal dari penjualan tiket wisata mata air Cipondok yang dikelola masyarakat. Namun area wisata tersebut rusak berat akibat longsor sehingga pemasukan warga hilang total.
“Wisata itu sumber kehidupan warga. Setelah hancur, kami tidak punya dana lagi untuk listrik,” katanya.
Meski begitu, warga masih dapat mengambil air minum dari hulu sungai yang berdekatan dengan sumber mata air PDAM dan AQUA.
AQUA Disebut Konsisten Beri Bantuan
Baik Sarwa, Pendi, maupun Didin, mantan Ketua RW 02, menyatakan bahwa AQUA selama ini aktif memberikan bantuan air bersih. Program CSR Aqua sejak 2013 menyediakan sarana air bersih, bak penampungan, hingga mesin pompa bagi warga Cipondok dan wilayah sekitar.
“Dua hari setelah longsor, tim CSR mereka sudah bantu lagi menyediakan sarana air bersih,” kata Didin.
Namun karena debit air yang mengalir ke atas desa kini sangat kecil, warga pun menambah pasokan dari persawahan agar distribusi tetap merata ke rumah-rumah penduduk.
AQUA Akan Bangun Fasilitas Air Bersih Baru
Menurut informasi yang diterima warga, dalam waktu dekat AQUA akan membantu pembangunan fasilitas air bersih yang lebih memadai bagi Kampung Cipondok untuk memulihkan kondisi seperti sebelum longsor.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
