BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 280 mantan anggota kelompok Negara Islam Indonesia (NII) dari berbagai faksi di Jawa Barat resmi melepaskan baiat dan menyatakan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Acara yang disebut bersejarah ini berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kamis (11/12/2025), dan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan.
Dalam kegiatan tersebut, Erwan menyambut para peserta yang berasal dari tujuh faksi NII—bagian dari total 41 faksi yang masih tercatat di wilayah Jabar.
"Hari ini telah dilaksanakan pencabutan baiat dan kembalinya mereka yang pernah masuk ke NII. Mereka sekarang, Alhamdulillah, sudah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Erwan.
Mayoritas Berasal dari Bandung Raya
Erwan menjelaskan bahwa 280 orang ini datang dari sembilan kabupaten/kota, dengan jumlah terbesar berasal dari wilayah Bandung Raya. Beberapa daerah lain seperti Subang, Sumedang, Tasikmalaya, dan Garut juga turut menyumbang peserta.
Ia menyebut bahwa proses ini kembali menambah panjang daftar warga Jabar yang telah meninggalkan NII. Berdasarkan catatan pemerintah, sekitar 46 ribu orang telah mencabut baiat sejak gelombang pertama pada tahun 2023.
Wagub mengajak masyarakat untuk ikut menjadi bagian dari proses pemulihan mereka.
"Saya berharap masyarakat sekitar bisa menerima mereka dengan baik, membina kembali mereka, karena mereka adalah saudara kita, warga Jawa Barat dan juga warga negara Republik Indonesia," ucapnya.
Apresiasi untuk Densus 88 dan Dukungan Ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, Erwan mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat, terutama Densus 88 Antiteror Polri, Yayasan Prabu, MUI, organisasi keagamaan, serta Kesbangpol Jabar.
Ia menekankan bahwa Yayasan Prabu—yang beranggotakan mantan napiter—berperan besar dalam membantu meyakinkan orang-orang yang masih berada dalam jaringan NII agar kembali pulang.
Ke depan, Pemprov Jabar berencana memberikan pendampingan ekonomi kepada para eks-anggota ini melalui pemetaan kebutuhan mereka. "Ke depan, kita akan bantu lagi kebutuhan mereka. Kita akan data jenis pekerjaan mereka. Kalau mereka bertani, apa yang mereka butuhkan bibit, pupuk, atau lahan," jelasnya.
"Kalau berdagang, nanti kita bantu UMKM seperti apa. Mereka sekarang adalah warga Jawa Barat yang tidak bisa lagi dibeda-bedakan," tambahnya.
Selain itu, pemerintah akan terus memberikan pembinaan agar mereka tidak kembali terjerumus.
Masih Ada Anggota Aktif
Meski banyak yang telah kembali, Erwan mengakui bahwa masih ada warga yang terlibat dalam aktivitas NII. "Masih banyak. Kita tidak tutup-tutupi," katanya.
Namun ia menyatakan optimistis bahwa pendekatan persuasif dan kolaborasi dengan Yayasan Prabu dapat memperkecil pergerakan kelompok ini sekaligus mengajak lebih banyak anggota untuk pulang.
Ia berharap 280 orang yang baru saja mencabut baiat ini dapat menjadi contoh sekaligus penggerak bagi anggota lainnya.
"Tapi insya Allah dengan kerja keras kita semua, kita bisa meminimalisir pergerakan mereka dan terus membujuk mereka dengan bantuan Yayasan Prabu agar kembali ke NKRI," tutupnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
