BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Aksi seorang bocah berusia 10 tahun asal Kampung Dangdeur, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, menyita perhatian publik.
Bocah bernama Muhammad Nandika Saepulloh atau akrab disapa Dika itu viral di media sosial karena keberaniannya menangkap ular demi mendapatkan uang jajan.
Dalam sejumlah video yang beredar, Dika terlihat membawa beberapa ekor ular, bahkan menyimpannya di dalam kaus yang dikenakan.
Aksi tersebut dilakukan di area persawahan dan kerap direkam oleh tetangganya, Kang Moel, lalu diunggah ke media sosial.
Dari video yang beredar, terlihat Dika membawa ular dalam jumlah cukup banyak, termasuk jenis ular berukuran besar. Ia mengaku melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan untuk mendapatkan uang jajan.
“Buat jajan. Dijual ke Kang Moel,” ujar Dika saat ditemui di rumahnya, Rabu (31/12/2025).
Sudah Setahun Tangkap Ular
Dika mengungkapkan, aktivitas menangkap ular sudah dilakukannya sejak sekitar satu tahun terakhir. Awalnya, ia hanya mencari belut di sawah, namun kerap menemukan ular dan memberanikan diri untuk menangkapnya.
“Awalnya ngureuk, terus ketemu ular. Ya ditangkap aja pakai tangan,” katanya.
Dalam satu hari, Dika bisa mendapatkan hingga empat ekor ular. Ular-ular tersebut kemudian dijual dengan harga berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per ekor ke tetanggannya.
“Kadang dapat empat,” ujarnya.
Pernah Digigit Ular
Meski terbilang berbahaya, Dika mengaku tidak pernah merasa takut. Ia bahkan sudah beberapa kali digigit ular di beberapa bagian tubuhnya.
“Pernah digigit di tangan, kaki, sama telinga. Tapi enggak sakit,” tuturnya.
Menurut Dika, ia tidak pernah mengalami efek serius setelah digigit ular, meskipun banyak orang menilai hal tersebut berbahaya.
Didatangi Komunitas Reptil
Setelah videonya viral, sejumlah pegiat reptil seperti Panji Petualang, Dede Inoen, hingga Heru Gundul mendatangi rumah Dika untuk memberikan edukasi mengenai keselamatan dan bahaya ular berbisa.
“Mereka bilang jangan nangkap ular kobra sama weling,” ujar Dika.
Ia juga sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menasihatinya agar berhenti menangkap ular dan kembali fokus bersekolah.
“Kata Pak Dedi suruh sekolah dulu, jangan nangkap ular lagi,” ucapnya.
Orang Tua Mengaku Cemas
Dika merupakan anak pertama dari pasangan Dedi Saepuloh (27) dan Reka Noviyanti (25). Dalam kesehariannya, sang ayah bekerja sebagai buruh kuli bangunan, sementara ibunya kerap berjualan perabotan di pasar minggu di Ciherang.
Ibunda Dika, mengaku sering merasa cemas dengan kebiasaan anaknya tersebut. Ia mengatakan Dika sudah berkali-kali digigit ular, meski tidak mengalami dampak serius.
“Paling sering di tangan sama kaki. Tapi alhamdulillah enggak kenapa-kenapa,” ujar Reka.
Ia menyebut, Dika pernah membawa pulang ular sanca berukuran sekitar tiga meter. Bahkan dalam satu hari, bisa menangkap hingga lima ekor.
“Mainnya bukan HP, tapi ke sawah. Kalau dilarang, tetap aja,” katanya.
Sempat Putus Sekolah
Reka juga mengungkapkan bahwa Dika sempat putus sekolah sejak kelas 3 SD. Hal tersebut diduga akibat perundungan yang dialaminya.
“Katanya dibully, tapi ke saya nggak pernah cerita. Baru tahu belakangan,” ungkapnya.
Kini, sebagai anak pertama dari empat bersaudara, Dika diharapkan dapat kembali mengenyam pendidikan dan meninggalkan aktivitas berisiko tersebut.
“Ya harapannya sekolah lagi. Apalagi kemarin ke Pak Dedi juga disuruh sekolah dulu,” pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
