Pentingnya Digitalisasi Internal Influence Sebagai Juru Bicara di Perusahaan

Abbas Ibnu Assarani
Corporate Communication PT Bio Farma,Yuni Miyansari saat berbagi tips dalam kegiatan Public Relations Practitioners’s Talk yang diselenggarakan secara daring oleh Prodi Hubungan Masyarakat, Telkom University

BANDUNG, iNews.id - Peran dan fungsi karyawan perusahaan sebagai pengaruh internal (internal influencer) – atau kerap disebut digitroops - menjadi sangat strategis di era media sosial saat ini. 

Hal itu diutarakan,Corporate Communication PT Bio Farma,Yuni Miyansari saat berbagi tips sebagai dosen tamu dalam kegiatan Public Relations Practitioners’s Talk (PRP-Talk) yang diselenggarakan secara daring oleh Prodi Hubungan Masyarakat, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Telkom University.

Menurutnya, para karyawan yang memiliki loyalitas tinggi dan pemahaman mumpuni terkait operasional bisnis dan brand perusahaannya, ketika menjadi seorang pemengaruh internal dapat berperan sebagai layaknya seorang juru bicara (spokes person) perusahaan. 

"Bahkan, peran pemengaruh internal sama pentingnya dibandingkan dengan pemengaruh eksternal (external influencer) yang kerap memiliki jumlah pengikut(followers/subscribers) yang besar," katanya, Minggu (15/5/2022).

Yuni yang membahas tema “Digitroops: Tips Mengelola Internal Influencer” mengatakan, saat ini berbagai perusahaan dan instansi telah memiliki pengaruh internal atau digitroops, dengan pertimbangan keberadaan mereka dapat membantu perusahaan dan institusi dalam memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat melalui akun media sosial masing-masing. 

Menurut Yuni, dalam banyak hal parah pemengaruh internal lebih efektif dibandingkan pemengaruh eksternal. Namun, untuk mengoptimalkan peran dan fungsi mereka, perusahaan dan institusi perlu membekali karyawan yang akan berperan sebagai pemengaruh internal dengan beberapa skill. 

Salah satu diantaranya adalah kemampuan menjadi seorang digital storyteller yang mampu menulis dan membangun kisah yang menyentuh dan menarik perhatian publik. 

Selain itu, katanya, seorang pemengaruh internal adalah memiliki attitude yang baik saat menggunakan media sosial, mengingat warganet saat ini dapat menelusuri jejak digital (digital footprint) setiap pemilik akun di media sosial. 

Bagaimanapun, reputasi baik dari seorang pemengaruh internal menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki karena mereka menjadi representasi perusahaan atau institusinya. 

Agar bisa memiliki pemengaruh internal yang senantiasa bisa membantu perusahaan atau institusi, di saat normal maupun krisis, maka tugas perusahaan (dalam hal ini public relations) untuk senantias merangkul mereka. 

Dalam kasus pengelolaan digitroops di Bio Farma, menurut Yuni, pihak perusahaan secara berkelanjutan memberikan pengarahan, pelatihan hingga dukungan informasi terkait program perusahaan atau kampanye PR yang harus disampaikan ke publik. 

Kegiatan PRP-Talk menurut Drs. Hadi Purnama, M,Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Hubungan Masyarakat Digital 2, memiliki agenda rutin mengundang para praktisi menjadi dosen tamu, agar bisa berbagi pengalaman dari dunia kerja kepada mahasiswa. 

Di setiap PRP-Talk diundang dosen tamu yang membahas topik yang beragam seputar implementasi Digital Public Relations di berbagai korporasi maupun institusi pemerintah. Tujuan kegiatan PRP-Talk selain mahasiswa memperoleh gambaran lebih konkret dan update implementasi Digital PR di korporasi dan institusi, juga bisa menjembatani dunia kampus dengan dunia kerja. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network