BANDUNG, iNews.id - Jika pada artikel sebelumnya kita sempat membahas mengenai Mango Lassi, kini saatnya kita mengenal lebih jauh siapa pelopor utama yang berhasil menciptakan mahakarya luar biasa ini.
Berawal dari lidah sang petualang, e-liquid Mango Lassi pun akhirnya digemari hingga sekarang. Tentunya, hal ini tak terlepas dari perjuangan seorang pelopor yang datang dari tanah Malaysia ini, Hafizuddin Razak.
Pria dengan rambut sebahu ini adalah sosok yang pertama kali mencetuskan ide briliannya. Pada tahun 2011, pria yang akrab disapa Hafiz itu sedang merindukan minuman segar pelepas dahaga yang dikenal dengan nama Mango Lassi. Ia biasa menikmatinya langsung di Malaysia dan pernah melihat proses pembuatannya.
Minuman pelepas dahaga asal India, Mango Lassi ini berhasil membuat Hafiz jatuh hati. Ia pun berinisiatif untuk membuat sendiri Mango Lassi dalam bentuk e-liquid dengan citarasa yang sama persis, sehingga dapat dinikmati kapan saja dan lebih praktis.
"Tak disangka, racikannya ini menjadi bibit bisnis sukses di masa depan yang mempertemukannya dengan Jon Azman di suatu pasar malam Malaysia pada 2011 hingga mendatangkan 4-5 karyawan di 2013 yang diikuti dengan 20-30 karyawan di 2014 hingga 40 karyawan di 2022 (25 orang tim produksi, dan 15 orang tim branding)," kata Hafiz dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (28/1/2022),
Perkenalan Hafiz dan Jon ini dimulai dengan kejadian unik dimana Jon hendak membeli dagangan Hafiz dan nampaknya Hafiz terlihat sombong. Namun, siapa sangka akhirnya Jon menjadi teman akrab hingga 11 tahun lamanya?
Hafiz dan Jon berkata bahwa tidak pernah ada keributan di antara mereka. Hal ini terjadi karena mereka mempunyai visi dan misi serta hobi yang hampir serupa.
Meskipun begitu, karakteristik mereka tentunya berbeda. Hafiz dikenal sebagai sosok yang ekstrovert dan tidak bisa diam di rumah. Sebaliknya, Jon dikenal sebagai sosok yang pemalu atau introvert.
Untuk menghilangkan stress, keduanya punya cara berbeda pula. Sebagai seorang ekstrovert, tentunya aktivitas outdoor seperti travelling merupakan hal paling menyenangkan bagi Hafiz. Lain halnya dengan Jon, aktivitas indoor sepertinya lebih cocok untuknya.
Sosok yang pemalu ini merupakan pecinta audio dan seniman musik dengan high resolution dan autotune. Tak heran, ia sangat menyukai cassette dan piringan hitam karena memiliki audio berkualitas tinggi. Meskipun lebih senang beraktivitas di indoor, Jon juga senang bersepeda, lho.
Selain hal yang disukai, Hafiz dan Jon juga memiliki phobia tersendiri. Menaiki pesawat ternyata merupakan hal yang paling ditakuti Hafiz meskipun ia sangat senang travelling. Bermain ular dan extrem esport yang sempat menjadi hobi Jon saat muda, kini menjadi hal yang ia takuti.
Namun, terlepas dari phobia yang mereka punya, mereka adalah sosok pemberani karena sebelum Hafiz dan Jon bertemu, mereka sudah memulai bisnis sejak berada di usia remaja. Keberanian ini muncul karena latar belakang keluarga mereka yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis.
Saat Hafiz berusia 18 tahun, ia sudah berani membangun marketing agency. Lalu tak lama setelah bergabung di dunia vape, Hafiz pun terinspirasi dan membangun production house yang bergerak di bidang perusahaan minuman (Hausboom Sparkling Real Juice).
Sementara itu, Jon sudah memiliki usaha sendiri dimana ia mendirikan sebuah perusahaan air remover dan melanjutkan usaha baju adat melayu (butik) yang merupakan family business. Selanjutnya, bisnis yang Hafiz dan Jon geluti ketika masih muda adalah fotografi.
Hal inilah yang menjadi alasan kuat mengapa mereka dapat mengerti satu sama lain. Pada tahun 2009-2011, Jon berprofesi sebagai wedding photographer. Sedangkan, Hafiz dahulu merupakan seorang street photographer. Kini mereka hanya menjadikan fotografer sebagai hobi karena ingin berfokus dalam berbisnis e-liquid Mango Lassi. (*)
Editor : Abdul Basir