Logo Network
Network

Harga Minyak Curah di Kota Bandung Rata-Rata Sesuai HET

Abbas Ibnu Assarani
.
Jum'at, 01 Juli 2022 | 15:35 WIB
Harga Minyak Curah di Kota Bandung Rata-Rata Sesuai HET
Disdagin Kota Bandung menyebutkan harga minyak goreng curah di beberapa pasar rata-rata sudah mengalami penurunan atau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

BANDUNG, iNews.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyebutkan harga minyak goreng curah di beberapa pasar rata-rata sudah mengalami penurunan atau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Hal itu berdasarkan, hasil pantauan dalam rangka memantau harga kebutuhan pokok di berbagai pasar dan toko modern menjelang idul Adha 2022.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan harga minyak goreng curah mulai menurun dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp15.500 per kilogram atau Rp14.500 per liter. 

"Seperti di Pasar Kosambi harganya sudah sesuai HET. Kalaupun ada yang jual dengan harga tinggi, tapi kebanyakan sudah sesuai," ujar Meiwan.

Selain minyak goreng, harga bahan pokok lainnya, Meiwan menyebutkan, masih terjadi lonjakan, terutama pada jenis cabai dan bawang merah. Seperti cabai rawit merah masih di angka Rp100.000 per kilogram. 

Sedangkan cabai merah keriting sudah turun di harga Rp65.000 per kilogram. Namun, masih ada beberapa pedagang yang menjual Rp100.000 per kilogram.

"Untuk cabai merah tanjung juga sudah ada yang jual Rp65.000 per kilogram, tapi masih banyak yang menjual Rp95.000," jelasnya.

Selain itu, penjualan bawang merah pun masih beragam harganya dari satu pasar dengan pasar lain. Meiwan mengatakan, range harga bawang merah per kilogram mulai dari Rp40.000-Rp60.000. 

Sedangkan, telur ayam berada di kisaran harga Rp27.000-Rp30.000 per kilogram.

"Kalau daging sapi sebenarnya masih sama dengan hari kemarin ya, di harga Rp130.000-Rp140.000 per kilogram. Sedangkan daging ayam masih di angka Rp38.000 - Rp40.000 per kilogram," imbuhnya.

Menurut Meiwan, kenaikan harga bahan pokok masih diakibatkan karena faktor cuaca. Meski begitu, ia menjamin, stok kebutuhan bahan pokok akan tetap aman untuk Idul Adha mendatang.

"Sebenarnya kalau Idul Adha itu pembelian stok barang tidak seperti Idul Fitri. Kemungkinan besar saat Idul Adha itu kebutuhan lain yang mengalami peningkatan, seperti arang dan tusuk sate. Karena biasanya kan pada 'nyate' bareng ya," katanya. (*)

 

Editor : Abdul Basir

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News

Bagikan Artikel Ini