Peringati Maulid Nabi, Inilah Sejarah Kelahiran Rasulullah SAW
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/10/07/9a1ad_maulid-nabi.jpg)
BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Peringatan Maulid Nabi adalah salah satu hari penting bagi umat Islam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi 2022 diperingati pada 12 Rabiul Awal 1444 Hijriah atau bertepatan dengan Sabtu (8/10/2022) besok.
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup, penyempurna ajaran Allah SWT yang telah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya.
Kisah perjalanan hidupnya banyak memberikan pelajaran meskipun tidak selalu mudah dan bahagia. Rasulullah tetap mendapatkan tantangan dan cobaan dari Allah.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah Maulid Nabi Muhammad yakni peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, simak ulasan berikut ini.
Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal atau hari Senin di tahun Gajah dalam keadaan yatim atau tanpa ayah. Dikutip dari buku 'Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW' terbitan Diva Press, Abdullah, ayah Rasulullah meninggal dunia saat dia baru berusia 2 bulan di dalam kandungan ibunyayang bernama Aminah.
Masa kecil Nabi Muhammad dihabiskan di perkampungan Bani Sa'ad. Daerah itu dikenal sebagai perkampungan yang gersang. Namun, istimewanya saat dibawa oleh ibu susunya bernama Halimah, perkampungan tersebut berubah menjadi subur.
Di usia 4 tahun, kisah Nabi Muhammad yang menggetarkan hati terjadi. Ketika itu, ia sedang bermain bersama teman-temannya. Tiba-tiba saja, ia mengalami peristiwa Syaq As-Sadr (operasi belah dada) atau peristiwa malaikat membelah dadanya.
Diriwayatkan Anas AS, Malaikat Jibril mendekati dan tiba-tiba menggendong Muhammad kecil yang tengah bermain lalu membaringkannya. Jibril pun membelah dada dan mengeluarkan hati Rasulullah.
Dari hati itu, Malaikat Jibril mengeluarkan segumpal bagian dan berkata: "Ini adalah bagian dari tubuhmu yang dihinggapi setan."
Setelah itu, Malaikat Jibril mencucinya di sebuah mangkuk emas berisi air zam-zam dan mengembalikannya di tempat semula. Melihat hal itu, teman-teman Nabi Muhammad berlari ke Halimah dan berteriak: "Sesungguhnya, Muhammad telah dibunuh," Halimah pun segera mendatangi Muhammad kecil dan menemukannya dalam keadaan pucat (HR. Muslim).
Setelah masa pengasuhan selesai, Nabi Muhammad yang berusia 6 tahun pun dikembalikkan kepada ibunya. Melihat hal itu, Aminah sangat gembira bisa bertemu putranya kembali. Ia pun mengajak Muhammad untuk berziarah ke makam ayahnya. Namun, di perjalanan Aminah mendadak sakit dan meninggal dunia. Nabi Muhammad pun menjadi yatim piatu.
Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad diasuh oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib. Ia merupakan orang terpandang di Kota Mekkah. Semua orang segan dan hormat kepada kakek Rasulullah. Muhammad kecil pun sangat dekat dengan sang kakek. Namun tidak lama, Abdul Muthalib meninggal dunia sehingga Muhammad diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib yang berprofesi sebagai pedagang.
Karena profesinya itu, Nabi Muhammad sering ikut membantu pamannya berdagang. Nabi Muhammad sering bekerja menggembala domba, biri-biri hingga unta. Ia juga dikenal akan ketulusan, kejujuran dan ide-ide cemerlangnya. Tak hanya penduduk Mekkah, seluruh orang di semenanjung Arabia pun mengenal karena kemuliaan akhlaknya. Melihat hal itu, seorang pengusaha kaya raya bernama Khadijah memercayakan dagangannya ke Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad pun sukses mengemban amanah tersebut. Khadijah pun bersimpati kepada Rasulullah hingga akhirnya mereka menikah meski terpaut usia yang jauh, yakni Khadijah 40 tahun dan Rasulullah 25 tahun. Dari pernikahannya dengan Khadijah, Rasulullah dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Qasim dan Abdullah dan empat orang anak perempuan bernama Zainab, Ruqayyah, Umum Kultsum dan Fathimah. Namun, semua anak laki-laki Rasulullah meninggal dunia saat masih anak-anak.
Ringkasan Kisah Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul Nabi Muhammad kala itu sering menyendiri di tempat sepi. Pada 17 Ramadhan 611 M, ia pun diangkat menjadi nabi dan rasul. Wahyu pertama Nabi Muhammad diterima saat berada di Gua Hira, Jabal Nur. Mendapati hal itu, Nabi Muhammad pun pulang dan menceritakannya kepada Khadijah. Ia pun berkata: "Bergembiralah suamiku. Demi Dzat yang nyawaku ini berada dalam genggaman-Nya. Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Engkau telah diangkat menjadi nabi bagi umat ini."
Khadijah pun pergi menemui pamannya bernama Waraqah, seorang pemaham Injil dan Taurat dan menceritakan kisah Nabi Muhammad. "Sungguh suamimu (Muhammad) telah mendapat wahyu, sebagaimana wahyu pernah datang kepada Nabi Musa. Sesungguhnya, dia akan menjadi Rasul umat ini," kata Waraqah. Rasulullah pun mulai berdakwah diam-diam. Dakwah pertamanya dilakukan kepada istrinya, Khadijah, Ali bin Ali Thalib (sepupunya) Zaid bin Haritsah (seorang budak yang diangkat sebagai anak), Abu Bakar, Usman bin Affan dan Bilal bin Rabah.
Setelah tiga tahun berdakwah secara diam-diam, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang-terangan. Dalam Quran surat Al Hijr ayat 94, Allah SWT berfirman "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan (hai Muhammad) segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."
Setelah perintah itu turun, Rasulullah mengumpulkan kaumnya dan berkata, "Hai kaumku, seandainya aku beri tahukan kepada kalian bahwa ada orang yang akan menganiaya kalian, apakah kalian percaya?" Kaum Quraisy menjawab, "Engkau adalah orang yang tidak pernah berdusta, kenapa kami tidak percaya?" "Kini, aku katakan bahwa akulah penyelamat kalian dari siksaan yang pedih," ucap Rasulullah kepada kaumnya.
Seketika itu, Abu Lahab berteriak, "Celakalah kau, Muhammad, hanya untuk inikah kami dikumpulkan?" Sejak saat itu, kaum Quraisy terus merintangi dakwah Rasulullah. Mereka mengejek, menghina dan melempari Nabi Muhammad dengan kotoran. Mereka juga menyiksa pengikut Nabi Muhammad, terutama dari kalangan budak.
Perkataan Abu Lahab pun dibantah oleh Allah melalui firman yang turun dalam Quran surat Al-Lahab ayat 1-5, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidak berguna baginya harta dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api neraka yang bergejolak. Dan begitu juga istirnya, pembawa kayu bakar (penebar fitnah) Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Nabi Muhammad pun terus berjuang dalam mendakwahi umat di muka bumi walau dengan berbagai rintangan. Pada tahun ke-13 kenabiannya, Nabi Muhammad pindah berhijrah ke Madinah bersama para pengikutnya. Di sana, Rasulullah dan para pengikutnya lebih diterima. Rasulullah pun secara terang-terangan mulai berdakwah hingga akhir hayatnya.
Adapun, wahyu terakhir dari Allah SWT yang turun adalah Quran surat Al-Maidah ayat 3 "Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu untuk agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.."
Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad jatuh sakit di rumahnya. Ia pun meninggal dunia pada 12 Rabiul Awal pada usia 63 tahun. Semoga kisah Nabi Muhammad SAW yang menggetarkan hati di atas bisa menambah keimanan kita ya di momen Maulid Nabi ini.
Editor : Rizal Fadillah