BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Pesona Satwa Farm adalah satu tempat wisata edukasi yang berada di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat wisata ini, pengunjung akan ditawari berinteraski dengan hewan khususnya kambing dan domba. Disini, Anda bisa melihat peternakan kambing dan domba dengan jumlah ratusan.
Mengusung tema wisata edukasi, para wisatawan dapat belajar langsung dan menikmati sensasi menjadi peternak seperti tokoh The Farmer di Shaun the Sheep.
Nantinya, pengunjung akan diajari cara memberi makan, memandikan, menggembala, mencukur bulu, mengolah pakan, hingga memeras susu domba dan kambing.
Di tempat ini, terdapat sebanyak 230 kambing dan domba beragam jenis. Tidak hanya dari jenis lokal, jenis kambing dan domba yang diternak berasal dari luar negeri juga ada.
Di lahan area peternakan sekitar 3 hektare, pengunjung dapat leluasa berinteraksi dengan hewan.
"Di sini ada kambing dan domba lokal serta luar, seperti kambing perah dan domba daging. Jenisnya seperti dorper, texel, suffolk, merona, dan sopas," kata Pengelola Pesona Satwa Farm Frengky.
Frengky mengatakan, wisatawan yang melancong ke peternakan ini tidak dipungut tarif masuk. Pengelola hanya meminta bayaran tatkala hasil perah susu kambing dibawa pulang. Tiap satu liter susu, dipatok dengan harga Rp40.000.
"Jumlah kambing perah sekarang ada 23 ekor, tiap harinya bisa menghasilkan sekitar 6 liter susu," ujarnya.
Selain wisata, Pesona Satwa Farm juga menerima pemesanan hewan untuk aqiqah dan qurban.
Selain itu, pengelola membuka pintu lebar bagi warga yang ingin menimba ilmu tentang cara beternak kambing dan domba melalui pelatihan langsung.
"Bagi yang ingin belajar ternak, kami siap bantu. Nanti diajarkan cara merawat, cara olah pakan, imunisasi hewan kesehatan, dan yang lainnya," tutur Frengky.
Untuk bisa sampai ke lokasi Pesona Satwa Farm, pengunjung harus menempuh jalan nasional Bandung-Cianjur. Begitu tiba di kawasan Cipatat, kemudian masuk ke jalan menuju stasiun Cipatat.
Letak peternakan ini hanya 50 meter dari stasiun kereta api Cipatat.
Editor : Rizal Fadillah