BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - PP Gerakan Pemuda Al Washliyah menyoroti program kerja prioritas pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam kurun tiga tahun kebelakang.
Program prioritas diantaranya, Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyediaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi dan Transformasi Ekonomi.
"Semua program itu masih belum terwujud secara maksimal," ucap, Sekjen PP Gerakan Pemuda Al Washliyah, Ahmad Kadir Tandjung, saat Diskusi Publik yang membahas kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin belum lama ini.
Ahmad Kadir menilai bahwa Pembangunan SDM menjadi Kunci suksesnya Indonesia masa depan. Tanpa pembangunan SDM unggul tidak mungkin kita bisa bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Sehingga Ahmad Kadir menilai penting nya memperhatikan regenerasi Indonesia yang dimulai sejak Dini.
Selain itu masalah stunting juga menjadi masalah besar di Indonesia. Pencegahan stunting harus dicegah sejak persiapan calon ibu hingga menjaga perkembangan bayi agar kualitas hidup anak Indonesia lebih baik sehingga puncak bonus demografi di Indonesia pada 2030 tidak terbuang sia-sia.
Selain itu Ahmad Kadir juga menilai bahwa pembangunan infrastruktur selama Pandemi Covid 19 melanda Indonesia menjadi kendala yang serius sehingga menghambat perkembangan ekonomi.
Hal ini telah berdampak kepada PHK besar besaran, pengangguran yang semakin tinggi. Dan hal ini tidak terjadi di Indonesia saja namun juga dialami oleh negara-negara di dunia.
Dalam situasi ini Ahmad Kadir menilai upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi dalam dua tahun terakhir cukup berhasil melalui transformasi ekonomi melalui program hilirisasi.
Digitalisasi di pemerintahan, ekonomi hijau (green economy), dan memberikan kemudahan investasi melalui Undang-undang Cipta Kerja.
Sementara itu, program sertifikasi tanah rakyat mampu meningkatkan jumlah kepemilikan tanah oleh masyarakat.
Pengamat LSPSDM, Deni Yusup juga berbicara pada forum tersebut, Bahwa sinergitas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali pemuda diperlukan secara bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Menurutnya, Bonus demografi yang dimiliki indonesia menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah untuk menuju Indonesia 100 tahun merdeka.
"Bila peluang demografi tidak dimanfaatkan dengan baik maka sulit bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dimasa yang akan datang,"tandasnya.(*)
Editor : Abdul Basir