get app
inews
Aa Read Next : Simak Tata Cara Sholat Idul Fitri, Lengkap dengan Bacaan Niat untuk Imam, Makmun dan Sendiri

Hari Ini Terjadi Gerhana Bulan Total, Begini Tata Cara Shalat Khusuf dan Niatnya

Selasa, 08 November 2022 | 11:56 WIB
header img
Begini Tata Cara Shalat Khusuf dan Niatnya. (Foto: Ilustrasi/net)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Gerhana Bulan Total akan terjadi pada hari ini, Selasa (8/11/2022) dan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerhana Bulan Total kali ini akan memiliki durasi selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dengan durasi umbral selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Adapun puncak Gerhana Bulan Total dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB.

Gerhana Bulan adalah salah satu tanda kebesaran Allah. Fenomena alam ini terjadi saat matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, dengan bumi berada di antara keduanya.

Sesuai anjuran Rasulullah SAW, umat muslim di dunia pun dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana saat Gerhana Bulan terjadi.

Sebagaimana yang diterangkan oleh Imam ar-Rafi'i saat menjelaskan sabda Nabi, apabila kamu melihat gerhana, maka shalatlah sampai selesai gerhana menunjukkan arti bahwa sholat tidak dilakukan sesudah selesainya gerhana.

Shalat yang dilakukan saat gerhana bulan disebut sholat Khusuuf (الخُسُوفِ). Sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan shalat Kusuf (الكُسُوْفِ).

Adapun dalil untuk melaksanakan shalat gerhana bulan ini diterangkan dalam Hadis berikut.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR Al-Bukhari No 1044).

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan:

1. Berniat dalam hati. Mazhab Syafii niatnya bersamaan dengan Takbiratul Ihram. "Aku sholat sunnah khusuuf (gerhana bulan) dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan Taawudz. Kemudian membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat panjang (seperti Surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (suara dikeraskan) sebagaimana dalam Hadis Aisyah RA: "Nabi Muhammad SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana." (HR Al-Bukhari 1065 dan Muslim 901)

4. Ruku' sambil memanjangkannya.

5. Bangkit dari Ruku' (iktidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana wa Lakal Hamd".

6. Setelah Iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan membaca Surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian Ruku' kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari Ruku' (iktidal).

9. Kemudian Sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah gerhana kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan memperbanyak sedekah.

Niat Shalat Gerhana Bulan:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushollii sunnatal Khusuufi rak'ataini Imaaman/Makmuuman Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Aku sholat sunnah Khusuuf dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut