Mengenal Kepribadian Ganda, Gangguan yang Diidap Pemain Video Porno Kebaya Merah

SURABAYA, INEWSBANDUNGRAYA - Kasus video porno kebaya merah terus diusut pihak kepolisian. Sejauh ini, 2 pemeran dalam video yang viral di media sosial (medsos) itu sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka, yakni seorang wanita AH dan pria ACS.

Fakta mengejutkan terungkap soal AH si pemakai kebaya merah. Dia ternyata adalah pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya.

Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Farman membenarkan kabar tersebut. "Iya, benar," kata Farman, Kamis (10/11/2022).

Saat didalami pihak kepolisian, ditemukan kartu kuning yang digunakan oleh tersangka AH untuk berobat pada rumah sakit jiwa di Surabaya.

Selain itu, penyidik juga menemukan faktur-faktur tanda berobat AH pada RS Jiwa itu.

Hasil penggeledahan dan pemeriksaan terhadap AH, polisi menyebut tersangka mengidap masalah kejiwaan yaitu kepribadian ganda.

"Informasi yang kami terima dari penyidik, yang bersangkutan (AH) adalah seseorang yang berkepribadian ganda," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto.

Kepribadian Ganda

Gangguan kepribadian ganda atau dissociative identity disorder (DID) dianggap sebagai suatu kondisi psikologis yang kompleks. Umumnya, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk trauma parah selama masa anak-anak.

Begini wajah wanita terduga pemeran video syur kebaya merah yang berdurasi 16 Menit. Foto: Twitter/@Clara Yukii

Perlu adanya konsultasi serta pemeriksaan oleh psikiater guna mengetahui apakah gangguan psikologis ini menyerang seseorang. Tak sampai di situ, para psikiater juga memeriksa gejala yang ada bukan disebabkan obat-obatan terlarang atau penyakit tertentu.

Dilansir clevelandclinic, gangguan identitas disosiatif atau kini dikenal dengan gangguan kepribadian ganda (DID) merupakan kondisi kesehatan mental seseorang memiliki dua atau lebih identitas yang terpisah.

Gangguan kepribadian ganda ini mengontrol perilaku mereka pada waktu berbeda.

Diketahui, setiap identitas mempunyai sejarah pribadi, ciri-ciri, kesukaan serta tidak kesukaannya sendiri-sendiri. DID juga bisa menyebabkan kesenjangan dalam memori dan halusinasi (percaya sesuatu itu nyata padahal tidak).

Salah satu gejalanya yaitu seseorang dengan DID mempunyai dua atau lebih identitas yang berbeda. Identitas "inti" merupakan kepribadian orang yang biasa. Sedangkan, "Alter" adalah kepribadian alternatif orang itu. Beberapa orang dengan DID mempunyai hingga 100 perubahan.

Perlu dipahami, alter cenderung sangat berbeda satu sama lain. Identitas itu mungkin mempunyai minat, dan cara berinteraksi yang berbeda dengan lingkungan mereka.

Beberapa gejalanya di antaranya delusi, depresi, kecemasan, disorientasi, penyalahgunaan obat atau alkohol, hilang ingatan, pikiran bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Kemudian, penyebab gangguan kepribadian ganda kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor, seperti kekerasan fisik, verbal atau seksual yang parah selama masa kanak-kanak.

Editor : Zhafran Pramoedya