BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Permainan latto-latto saat ini tengah populer di masyarakat. Banyak orang terutama anak-anak yang menyukai permainan jadul itu.
Akan tetapi kehadiran latto-latto mulai meresahkan. Sebab suara dari permainan yang pernah dicoba oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil ini cukup menggangu hingga memakan korban.
Bahkan ada pula laporan anak-anak yang terluka ketika bermain latto-latto. Hingga akhirnya pemerintah di daerah mulai menyikapi latto-latto, khususnya untuk tidak dibawa ke sekolah.
Psikolog UGM, Koentjoro mengataan, ada sisi positif yang perlu dipahami oleh masyarakat soal permainan latto-latto bagi anak-anak. Salah satunya yaitu mengurangi ketergantungan anak untuk bermain handphone alias gawai.
"Sisi positifnya ketergantungan anak pada handphone jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP, sekarang ke latto-latto," kata dia, Kamis (12/1/2023).
Selain itu, kelebihan lain dari bermain latto-latto adalah melatih konsentrasi anak-anak. Kemudian anak juga diajak melatih ketangkasan fisik, kepercayaan diri hingga sosialiasi bersama temannya.
"Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah," jelasnya.
Soal adanya anak-anak yang menjadi korban saat bermain latto-latto, Koentjoro menyoroti kehadiran orang tua sangat penting. Di sini peran orang tua penting untuk memberikan pemahaman pada anak terkait aturan, cara hingga bahaya dari setiap mainan yang dimainkan anak-anak, termasuk latto-latto.
"Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya