BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Stadion Si Jalak Harupat (SJH) menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023. Padahal di Bandung ada juga Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang lebih baru.
Pemakaian Stadion SJH untuk pengguanaan venue pertandingan Piala Dunia U-20 adalah hasil penunjukan PSSI. Stadion yang berada di Kabupaten Bandung bersama Stadion Jakabaring Palembang menggantikan Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan Stadion Pakansari Bogor.
Kedua stadion yang digantikan itu sebelumnya sempat disebut sebelum PSSI berkomunikasi dengan FIFA. Walaupun sempat terjadi kesalahpahaman antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI terkait penunjukan enam stadion Piala Dunai U-20, kedua belah pihak ujungnya menemukan kata sepakat.
Selain Stadion SJH dan Stadion Jakabaring, venue pertandingan Piala Dunia U-20 lainnya adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Manahan Solo dan Stadion I Wayan Dipta Gianyar-Bali.
Kesepakatan enam stadion tersebut langsung dikomunikasikan antara Menpora, Zainudin Amali dengan Presiden Jokowi dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Rapat Terbatas (Ratas) pada Rabu 1 Juli 2020 lalu.
Keenam stadion terpilih itu sebenarnya baru sebatas rekomendasi PSSI. Sebab, ketetapan final mengenai venue pertandingan Piala Dunia U-20 2023 tetap berada di tangan FIFA.
Kendati demikian, Zainudin Amali mengatakan, pihaknya akan melangsungkan proses renovasi dalam waktu dekat terhadap 6 stadion tersebut.
“Tentang venue pertandingan tadi sudah diputuskan, kalau menunggu FIFA masih lama sementara Kementerian PUPR membutuhkan waktu untuk pengerjaan dan persiapan administrasi. Maka diputuskan (6 stadion), itu akan segera disesuaikan dengan putusan FIFA,” ucap Zainudin Amali saat itu.
Dengan demikian bisa disimpulkan usulan penggunaan Stadion SJH bukan Stadion GBLA merupakan usulan PSSI. Namun penggunaan Stadion SJH juga berdasarkan keputusan FIFA.
Sekadar informasi, Stadion GBLA didesain berstandar internasional. Rumput yang digunakan yaitu dari jenis Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput kelas satu standar FIFA.
Kemudian, stadion yang jadi aset Kota Bandung ini juga dilengkapi dengan lapangan sepak bola, atletik, kantor, sirkulasi, tribun atap full keliling, servis, e-board, scoring board serta kursinya tahan api dengan kursi merk Ferco.
Lantaran standard FIFA, jumlah kursi penonton hanya 40.000 orang. Apabila tanpa kursi sebenarnya bisa menampung 72.000 orang.
Editor : Zhafran Pramoedya