BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sejak meredanya pandemi Covid-19, kinerja bisnis dari Bank BTPN mulai mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari berbagai indikator.
Salah satunya adalah aplikasi banking bernama Jenius yang merupakan salah satu produk retail Bank BTPN. Dari sisi jumlah pengguna, Jenius mengalami peningkatan sebesar 20 persen year on year (yoy) pada akhir September 2022.
Communications and Daya Head Bank BTPN, Andrie Darusman mengatakan, dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 33% yoy menjadi Rp19,4 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) mencapai Rp786,86 miliar, atau naik 185% yoy dari Rp275,89 miliar pada periode yang sama tahun 2021 lalu.
“Data September 2022 itu penggunanya mencapai 4,2 juta, tahun lalu, pada periode yang sama itu penggunanya 3,51 juta. Total kreditnya juga meningkat, Rp275,89 miliar (September 2021) jadi Rp786,86 miliar (September 2022),” kata Andrie Darusman, Kamis (16/2/2023).
Menurut Andrie, salah satu strategi pengembangan fitur Jenius ini melibatkan komunitas bernama cocreator yang saat ini memiliki 40 ribu anggota. Salah satu fitur yang dihasilkan adalah digital savvy, termasuk Kartu Kredit Jenius Visa yang diluncurkan pada 28 Oktober 2022.
Indikator kinerja bank BTPN yang baik bisa terlihat dari pertumbuhan laba bersih naik di angka 18% pada Januari-September 2022 dibanding tahun lalu. Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp2,418 triliun sepanjang Januari-September.
"Pada tahun lalu di periode yang sama raihannya berada di angka Rp2,046 triliun," ungkapnya.
Dari sektor pembiayaan untuk korporasi hingga September 2022 sudah menempati peringkat pertama. Kemudian, pembiayaan pensiun berada di angka Rp28,58 triliun, UMKM sebesar Rp10,34 triliun dan pembiayaan ritel di luar pensiunan mencapai Rp820 miliar.
“Kami optimis bisa menjaga pertumbuhan ini dari waktu ke waktu agar pertumbuhannya bisa berada di atas rata-rata sektor industri perbankan,” katanya.
Untuk pembiayaan green finance atau proyek berkelanjutan, sampai bulan September 2022 mencapai Rp6,7 triliun. Rinciannya, untuk energi terbarukan sebesar Rp1,97 triliun dan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan sebesar Rp3,1 triliun.
Penyaluran pembiayaan transportasi ramah lingkungan sebesar Rp340 miliar dan untuk properti hijau sebesar Rp760 miliar.
Di sisi lain, pihaknya terus melakukan penguatan untuk program sosial bernama Daya yang memiliki empat pilar. Di antaranya, literasi keuangan, pengembangan potensi diri, peningkatan kapasitas usaha, kehidupan berkelanjutan.
“Program daya ini total partisipannya 1,8 juta jiwa dengan 4.698 kegiatan dari mulai layanan pemeriksaan Kesehatan sampai pelatihan pemasaran digital, banyak lah. Jadi ini adalah bagian komitmen kami untuk penguatan di sektor sosial,” terangnya.
Dikatakan Andrie, tren positif ini akan terus dijaga tanpa mengurangi fokus program pemberdayaan nasabah.
Di tempat yang sama, Ladi Andiko, Regional Head Jawa Barat Bank BTPN pun menyatakan bahwa pertumbuhan positif ini akan terus dijaga. Terlebih, Jawa Barat menjadi wilayah dengan kontribusi yang besar.
“Jawa Barat ini bisa dibilang backbone, dengan penduduk yang banyak, dan sejarah berdirinya perusahaan ini juga kan di Jawa Barat. Tentu momentum ini akan dijaga dengan baik,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah