get app
inews
Aa Read Next : Mulai Besok, Pendopo Kota Bandung Dibuka untuk Umum

Mengenal Lebih Dekat Teknologi Museum Gedung Sate, Ada Bioskop Mini hingga Augmented Reality

Kamis, 23 Februari 2023 | 10:47 WIB
header img
Museum Gedung Sate, museum dengan konsep teknologi tinggi. Foto: Instagram/@museumgedungsate

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Salah satu tempat yang bisa dikunjungi pada saat berkunjung ke Bandung adalah Museum Gedung Sate. Pasalnya, pengunjung akan dibawa dalam suasana museum yang tak biasa mengingat di dalamnya ada bioskop mini sampai Augmented Reality.

Siapa yang tidak tahu dengan Gedung Sate. Kantor Gubernur Jawa Barat ini sudah menjadi ikon bagi siapa saja wisatawan yang datang ke Bandung.

Gedung Sate dirancang oleh arsitek asal Belanda, J. Berger dengan menggunakan desain neoklasik bercampur dengan unsur asli Indonesia.

Nama Gedung Sate berasal dari bentuk puncak bangunan yang berbentuk sate. Padahal dulunya gedung tersebut bernama Gouvernements Bedrijven.

Berdiri di atas lahan 27.000 m2, Museum Gedung Sate rupanya sudah menarik banyak minat pengunjung. Dalam setahun diklaim ada 150.000 pengunjung yang datang ke museum tersebut.

Titik awal transformasi Museum Gedung Sate bermula pada 2018. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, museum ini lantas mengusung teknologi digital. Tidak salah apabila banyak pengunjung yang penasaran dengan apa yang ada di dalam salah satu bagian di bangunan cagar budaya tersebut.

 

Berikut ini empat wahana atau spot populer di Museum Gedung Sate:

1. Bioskop Mini

Museum Gedung Sate saat ini dilengkapi bioskop mini. Anda akan melihat bagaimana sejarah pembangunan Gedung Sate yang tertuang dalam bentuk film menarik.

2. Augmented Reality

Gedung yang menjadi pusat pemerintah Jawa Barat sejak 1982 ini siapa sangka memiliki Augmented Reality di dalamnya. Tidak heran lantaran museum tersebut mempunyai konsep smart museum.

Di dalamnya, Anda bisa menikmati Interactive 3D Scale Model, Hologram, Wall Video Mapping, dan Interactive Glass Display. Augmented Reality tersebut digunakan untuk membuat pengunjung dapat melihat proses pengerjaan gedung ini.

Kemudian, segala desain mengenai Gedung Sate tersebut dikupas tuntas dalam bentuk display.

Bahkan, Anda bisa “menyusup” untuk melihat diri Anda saat berada di sekitar para pekerja di masa lalu. Selain itu, Anda bisa menikmati pemandangan Museum Gedung Sate menggunakan virtual reality balon udara.

3. Informasi Digital

Jangan mengharapkan ada pajangan zaman dulu saat mendatangi Museum Gedung Sate. Pada 2018 museum tersebut diubah menjadi lebih menarik dan menggunakan teknologi guna menceritakan hal-hal berkaitan dengan Museum Gedung Sate.

Penjelasannya dikemas dalam bentuk informasi digital yang keren dan menarik untuk ditengok. Desainnya juga sangat mudah dibaca dan mudah dipahami. Anda pun bakal menemukan banyak monitor layar sentuh yang menyediakan informasi di dalam museum itu.

Kemudian, ada juga informasi melalui audio visual, gambar, ataupun maket. Anda bisa merasakan sensasi teknologi digital interaktif di dalam museum tersebut. Bahkan Anda akan menemukan peragaan gambar bangunan tersebut dalam bentuk 4 Dimensi yang menarik perhatian.

4. Tempat Ngopi 

Anda bisa beristirahat di belakang Museum Gedung Sate usai menikmati teknologi tinggi di dalam. Terdapat tempat ngopi cantik bernama Gesa Kopi.

Keunikan Gesa Kopi yaitu biji kopi yang dipakai berasal dari berbagai daerah di Jabar seperti Cianjur, Manglayang, Malabar, dan sebagainya.

Minuman berbahan dasar kopi di sana cukup beragam, mulai dari Cappucino, Café Latte, Americano, Cold Brew, hingga Piccolo. Namun, jika Anda ingin minuman non kopi, tenang saja Gesa Kopi juga menyediakan choco berry, greentea, cokelat, lemon tea, hingga yoghurt tea.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Harga Tiket Masuk Museum Gedung Sate: Rp 5.000 per orang
Jam Operasional: Selasa - Minggu pukul 09.30 – 16.00 WIB

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut