Abdy Yuhana Tawarkan Ide dan Gagasan Tujuan Bernegara Lewat Rute Indonesia Raya

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI), Abdy Yuhana menawarkan ide dan gagasan dalam mencapai tujuan bernegara.

Tawaran Abdy Yuhana tersebut tertuang dalam buku bertajuk Rute Indonesia Raya.

Baca Juga

Taati Aturan dan Jaga Etika Demokrasi, Farhan Turun Langsung Copot APK

“Kalau kita ingin mencapai satu tujuan, maka yang harus kita pahami adalah rutenya terlebih dahulu, jalan yang harus kita tempuh, jalan yang harus kita lalui. Nah ini sama halnya dengan bernegara," kata Abdy, dalam acara Visi Kebangsaan: Rute Indonesia Raya di Kampus Universitas Parahyangan, Kota Bandung, Senin (20/3/2023).

"Negara punya janji kemerdekaan namanya tujuan bernegara. Tujuan bernegara itu bisa kita capai kalau rute yang kita tempuh berjalan dengan baik," tambahnya.

Menurut Andy, bangsa Indonesia masih menghadapi sejumlah persoalan dalam mencapai tujuan bernegara tersebut. Seperti belum selesainya masalah faktor sejarah, berdebat mengenai kesepakatan bernegara, dan masih dalam suasana euforia demokrasi.

Baca Juga

KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada ke 30 Kecamatan di Kota Bandung

“Harus kita lakukan satu proses bagaimana rute ini kita lalui, sehingga tujuan bernegara yang kita inginkan bisa tercapai. Dan apa yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga bisa tercapai,” jelasnya. 

Potensi besar yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi alasan Abdy menawarkan Rute Indonesia Raya kepada masyarakat. 

Rute ini diawali dengan kesadaran akan potensi luar biasa yang dipunyai negara ini, seperti sumber daya alam. Kemudian, seluruh pihak harus memiliki kesepakatan dalam bernegara yang tertuang dalam suatu regulasi. 

Baca Juga

BKM Ingin Hidup Kembali, Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat

“Kemudian adalah bagaimana kita membangun peradaban bangsa, sumber daya manusia. Negara yang maju adalah negara yang mengandalkan sumber daya manusia, seperti Jepang, Korea Selatan. Dan bagaimana kita membangun keadilan di seluruh Indonesia dengan konsep pembangunan yang merata,” terangnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menilai, visi kebangsaan bagi Indonesia merupakan kebutuhan yang sangat penting dan harus selalu hidup mengisi ruang keindonesiaan. Visi kebangsaan adalah kompas atau penunjuk arah untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Mengapa visi kebangsaan penting dalam konteks penyelenggaraan negara karena setiap jaman menghadapi tantangan yang berbeda sehingga negara dan bangsa ini membutuhkan harapan, membutuhkan sebuah 'mimpi indah' tentang Indonesia Raya,” kata anggota DPRD Jawa Barat ini. 

Baca Juga

Pemkot Bandung Bakal Revitalisasi Taman Ciujung Jadi Pusat Olahraga dan Rekreasi

Visi kebangsaan juga merupakan sebuah gambaran mental yang dapat memberi inspirasi, membangkitkan antusiasme, memacu semangat, memperkuat komitmen, dan menggerakkan ke arah kehidupan yang lebih baik.

Mimpi bersama tentang Indonesia Raya yang dicita-citakan yaitu janji kemerdekaan sebagaimana dituangkan dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Apalagi pada 2045, Indonesia tepat berusia 100 tahun.

Posisi strategis secara geopolitik dan potensi yang dimiliki Indonesia, dalam konteks persaingan global akan terus menjadi negara yang menjadi pilihan. 

Baca Juga

90 KK Segera Isi Rumah Deret Tamansari Kota Bandung

Hal itu disebabkan Indonesia merupakan pasar potensial, sebagai penghasil bahan baku perdagangan, dan memiliki posisi yang strategis sebagai jalur logistik perdagangan internasional, yang melewati wilayah perairan di Tanah Air.

“Rute bernegara merupakan bagian dari tawaran ide, gagasan, dan visi kebangsaan untuk mencapai Indonesia Raya. Bagi Indonesia menjadi negara besar, maju, dengan daya saing tinggi dan dihitung sebagai salah satu kekuatan global negara di dunia adalah sebuah keniscayaan, jika saja seluruh entitas bangsa memiliki pemahaman yang kongruen tentang pentingnya rute bernegara yaitu Rute Indonesia Raya,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah