BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Di tahun 2023 ini, fenomena alam yakni gerhana matahari hibrid akan kembali terjadi di Indonesia tepatnya pada 20 April 2023.
Melansir dari surat edaran Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) yang terbit pada 1 April 2023, gerhana hibrid ini akan dimulai dengan gerhana matahari Cincin (GMC) di Samudra Hindia sebelum mencapai Australia dan kemudian berganti dengan gerhana matahari Total (GMT) sebelum berakhir dengan gerhana matahari Cincin (GMC) di Samudra Pasifik di wilayah laut Mikronesia.
"Di Indonesia lintasan gerhana matahari Total (GMT) akan melewati Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Papua, dan Papua Barat," tulis keterangan surat edaran Persis dikutip Senin (3/4/2023).
Sementara daerah lainnya seperti Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatra hanya akan dilintasi jalur gerhana matahari Sebagian (GMS) dengan obsukrasi antara 0.0136 hingga 99.0596.
Kontak awal gerhana di Indonesia akan dimulai antara jam 09:25:29 - 10:42:44 WIB dan Kontak Akhir Gerhana antara jam 10:53:39 - 13:30:42 WIB.
"Durasi Gerhana di Indonesia diperkirakan antara 10 menit 55 detik hingga 3 jam 10 menit 32 detik," tulis keterangan tersebut.
Dalam hubungannya dengan kejadian gerhana matahari tersebut, Persis menganjurkan kepada seluruh jamaah dan simpatisan Persatuan Islam serta kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat gerhana pada waktunya.
Untuk keseragaman pelaksanaan shalat gerhana, khususnya daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya, diatur sebagai berikut:
Mulai Takbir pada pukul 09:35 WIB dan salat Gerhana pada pukul 10:00 WIB.
Namun, untuk daerah lain, pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan waktu gerhana di daerahnya masing-masing.
Editor : Rizal Fadillah