BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Rizka Halida mengatakan politik identitas di Jawa Barat menjelang pemilu 2024 cenderung menurun.
Akan tetapi, katanya tidak tidak menutup kemungkinan seiring mendekati Pemilu, isu politik identitas di Jawa Barat dapat kembali mencuat.
Hal itu ia katakan, usai pemaparan hasil survei terkait sikap publikasi atas kekerasan ekstrim dan intoleransi dalam kehidupan bernegara di Indonesia, di Kota Bandung, Kamis (8/6/2023).
"Jawa Barat kita lihat data di 2019 politik identitas cenderung naik. Di 2022 angkanya turun. Kita tahu politik belum panas, tapi sangat mungkin bila semakin mendekati 2024 intoleransi bisa meningkat," kata Rizka Halida.
Rizka Halida mengatakan diperlukan langkah strategis dari pemerintah daerah dan masyarakat, untuk melakukan pencegahan agar politik identitas kembali mencuat.
"Tapi dengan catatan tidak ada upaya dari pemerintah, maupun masyarakat sendiri untuk membatasi isu politik identitas digunakan memobilisasi orang menjelang Pemilu," paparnya.
Sementara itu Pengamat.Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran Firman Manan mengatakan menjelang pemilu 2024 politik identitas di Jawa Barat bisa ditangani.
Menurutnya, Politik identitas di Jawa Barat tidak berlaku. Sebab Jabar pernah melewatinya saat pilkada yang berlangsung di 2018.
"Kita punya pengalaman, beberapa tahun politik ada mobilisasi tentang isu yang mendorong intoleran meningkat. Pilgub 2018, isu sentimen keagamaan muncul.
Ini harus diantisipasi di tahun politik, karena dinamika politik yang meningkat kemungkinan akan ada isu seperti ini," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir