Segini Tarif Naik Bus Damri dari Bandung ke Bandara Kertajati

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Masyarakat Bandung yang akan terbang melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, tidak usah khawatir. Sebab bus Damri akan tersedia selama dua hari dalam sepekan.

Hadirnya bus Damri tak lepas dari wacana pengalihan penerbangan di Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Kabar yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu rencananya mulai berlaku pada Oktober 2023 mendatang.

Baca Juga

Cek Kesiapan Pemberangkatan Haji, Bey Soroti Kondisi Bandara Kertajati yang Sepi

"Tahap awal Damri menyediakan sebanyak 4 unit armada yang disiapkan untuk melayani rute menuju Bandara Kertajati,” ujar Corporate Communication DAMRI, Lishna Nurul Hikmah, Minggu (30/7/2023).

Lishna mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai pesiapan terkait pengalihan penerbangan tersebut. Persiapan mulai dari perizinan trayek, armada, loket, dan petugas loket dan pengawas, tak lupa aplikasi pemesanan tiket lewat e-ticketing.

Untuk saat ini, lanjut Lishna, Damri melayani tiga rute yang beroperasi setiap dua hari dalam sepekan, yaitu Rabu dan Minggu.

Baca Juga

Bandara Kertajati Diyakini Bakal Kembangkan Pariwisata di Jawa Barat

Menurutnya, jadwal tersebut sudah menyesuaikan dengan jadwal penerbangan reguler di Bandara Kertajati.

Adapun layanan Damri yang melayani rute menuju Bandara Kertajati yakni:

1. Bandung - Bandara Kertajati, tarif sebesar Rp150.000

Baca Juga

Terima Surat Rekomendasi Pergantian Nama BIJB Kertajati, Bey Tunggu Usulan DPRD Jabar

2. Cirebon - Bandara Kertajati, tarif sebesar Rp80.000

3. Kuningan - Bandara Kertajati, tarif sebesar Rp100.000.

Tiket keberangkatan dari Bandung bisa dipesan lewat loket Damri yang terletak di Terminal Cicaheum.

Baca Juga

Tol Cisumdawu Bikin Akses Bandung ke Bandara Kertajati Hanya Butuh 1 Jam

Sementara keberangkatan dari Cirebon bisa dipesan melalui loket Damri di Pos Petugas Pengawas Angkutan RM Brawijaya, dan keberangkatan dari Kuningan bisa dipesan lewat loket di Terminal Kuningan.

Editor : Zhafran Pramoedya