BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Pengelola objek wisata Lembang Park and Zoo di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) turut memeriahkan momentum peringatan HUT ke-78 RI dengan menghadirkan parade satwa.
Total ada 30 satwa yang ditampilkan dalam parade dengan didampingi para keeper-nya. Mereka berekeliling di kawasan taman satwa Lembang Park Zoo dari mulai pintu tiket masuk, ke kampung satwa, hingga ampitheater, sepanjang kurang lebih 30 menit melewati rute yang telah ditentukan.
"Pada perayaan HUT ke-78 RI tahun ini, kami memeriahkannya dengan mengadakan parade satwa dengan memperlihatkannya kepada masyarakat dan pengunjung," kata General Manager Lembang Park and Zoo, Iwan Susanto saat ditemui, Kamis (17/8/2023).
Parade satwa itu melibatkan seperti satwa Gajah dua ekor, Kuda poni empat ekor, reptil empat ekor seperti Buaya, Iguana, dan Ular. Kemudian jenis-jenis burung seperti Burung Macau, Kakak Tua, Jambul Kuning, Elanng, dan juga jenis anjing dan masih banyak lagi.
Adanya parade satwa ini cukup menarik perhatian para pengunjung, terutama sekitar 100 siswa SD dari wilayah sekitar yang sengaja diundang untuk hadir. Selain itu turut ditampilkan pula parade masyarakat dan pegawai Lembang Park and Zoo yang mengenakan baju berornamen hari kemerdekaan.
"Antusias warga terhadap parade satwa ini cukup tinggi, apalagi ini adalah yang pertama kali digelar karena sebelumnya terkendala pandemi COVID-19," sebut Iwan.
Dirinya melanjutkan, parade satwa dan karnaval yang dihelat ini sebagai wujud mengampanyekan pelestarian satwa. Sebab dengan mengadakan parade sekaligus memperlihatkan satwa-satwa yang jadi koleksi Lembang Park and Zoo kepada masyarakat dan pengunjung.
Hal itu untuk membuktikan bahwa satwa di Lembang Park and Zoo sangat terawat dengan baik, mulai dari pakan, kebersihan, termasuk kesehatannya. Oleh sebab itu menjadi sangat penting untuk menjaga kelestarian satwa dengan mempercayakannya kepada lembaga konservasi yang terdaftar dan sah di pemerintah.
"Kan kita tidak ingin satwa-satwa itu punah di kemudian hari, lalu anak cucu kita hanya mengetahui jenis-jenis satwa dari gambar atau foto. Makanya satwa harus dijaga dan dilestarikan," tuturnya.
Selain itu, lanjut Iwan, parade satwa ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak memelihara satwa liar baik yang dilindungi maupun tidak. Kalaupun mau memelihara, satwanya lebih baik seperti anjing, kucing, kelinci dan lainnya yang termasuk hewan peliharaan di rumah.
"Kami mengimbau agar bisa meneruskan pesan untuk menjaga dan melestarikan hewan endemik Indonesia kepada seluruh masyarakat. Mungkin tahun depan akan dibuat lebih meriah lagi, karena melihat animo masyarakat juga sangat tinggi terhadap parade satwa ini," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana