Orasi Ilmiah di Unjani, Hendropriyono Tekankan Kedisiplinan Bangsa dan Jangan Saling Jegal

CIMAHI,Inews Bandungraya.Id - Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-33 Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, menghadirkan pembicara Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. A.M Hendropriyono, S.T., S.H., M.H, Senin (21/8/2023).

Pria yang menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama ini menyampaikan orasi ilmiah dihadapan ratusan mahasiswa, para dosen, pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP), dekan, termasuk Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Prof. Hikmahanto Juwana.

Hendropriyono menyampaikan tentang pentingnya sebuah kedisiplinan yang harus ditanamkan diberbagai sendi kehidupan. Mengingat faktor kedisiplinan ini sangat esensial, apalagi dalam sistem era demokrasi saat ini terjadi di Indonesia. Bangsa yang menerapkan disiplin tinggi maka akan menjadi bangsa yang maju.

Dia mencontohkan, salah satu negara tetangga meski kecil namun Singapura bisa sejahtera lantaran memegang teguh, pertama sikap disiplin dan keduanya demokrasi. Itu yang menjadikan negara tersebut bisa berkembang pesat dalam berbagai sektor kehidupan.

"Negara kita besar serba ada, sumber daya alam (SDA) berlimpah, lalu kenapa gak bisa sejahtera seperti mereka yang kecil yang gak punya apa-apa. Singapura, punya modalnya satu disiplin," tegasnya.

Menurutnya disiplin itu juga harus ditunjukkan dengan hidup penuh inisiatif. Namun, dalam satu koridor yang memegang nilai-nilai moral dan etika. Tanpa disiplin demokrasi akan runtuh dan tidak akan sampai pada tujuan kesejahteraan bangsa. Gerakan disiplin nasional dan sosial harus diiringi dengan semangat persatuan dan profesionalisme, jangan malah ribut dan saling jegal.

"Saya hidup mulai dari zaman Bung Karno sampai sekarang. Saya tidak pernah belajar dari orang tua saya untuk menunjuk-nunjuk orang lain di depan umum. Sebagai orang tua yang hidup di berbagai masa, saya merasa heran. Kaya begini kok pengen berdemokrasi, tidak mungkin kalau kaya gini," tuturnya.

Kondisi hari ini seakan moralitas tidak memiliki nilai, padahal sedari kecil semua orang diajarkan nilai-nilai moralitas. Kemudian, setelah mulai berinteraksi dengan teman dan tetangga, sebagai makhluk sosial tentunya manusia mendapat pelajaran etika. Jangan berharap kesejahteraan bisa dicapai dengan cara disiplin yang amburadul.

"Kita beragama, kita ber-Pancasila, kita punya adat istiadat dan didikan moral keluarga. Kita juga beretika dalam bermasyarakat dan tidak sembarangan main bully-membully, itu gak ada ceritanya dulu," tandasnya.

Untuk itu dirinya berharap di Unjani ini baik dosen maupun mahasiswa diberikan pendidikan disiplin agar terus maju dan menang. Dari civitas akademi Unjani ini berharap tumbuh kader-kader bangsa generasi muda, generasi penerus yang harus lebih bagus. Sebagai Alumni Unjani dirinya mengagumi kemajuan yang dicapai karena dalam waktu singkat sudah berkembang luar bisa.

"Saya salah satu alumni Unjani, bangga melihat dalam waktu singkat kemajuannya luar biasa. Artinya orang bilang walaupun hidup sehari macan daripada hidup lama kambing," imbuhnya.

Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana menyebutkan, pada Dies Natalis ke-33 Unjani berkesempatan mengundang Prof. Hendropriyono yang juga tokoh intelektual Angkatan Darat dan sebagai Jenderal TNI Purnawirawan untuk memberikan orasi ilmiah. Pada paparannya disampaikan tentang pentingnya disiplin kepada para mahasiswa.

"Dalam orasi ilmiah ini, baik para mahasiswa dan dosen Unjani tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tapi juga menekankan aspek disiplin seperti yang disampaikan Prof. Hendropriyono," jelasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana