BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA -Partai Golkar menggelar acara Golkar Bershalawat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (11/10/2023) malam. Acara diselenggarakan dalam memperingati Maulid Nabi Muhamad saw, Hari Santroli, dan HUT Golkar ke-59.
Acara berlangsung meriah dan dihadiri ribuan ibu-ibu dan kader Partai Golkar dari seluruh Jawa Barat. Acara shalawat menghadirkan mubaligh KH Miftah Habiburahman atau Gus Miftah dan KH Salimul Afif.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, meminta doa kepala ulama dan masyarakat agar Golkar bisa kembali ke masa jayanya. "Mohon doa dari para kyai, ustaz, tokoh masyarakat, agar Partai Golkar merebut kembali kejayaannya. Partai Golkar dekat dengan umat Islam, walaupun bukan partai berideologi agama. Namun Partai Golkar banyak memiliki kader berlatar belakang santri, termasuk Ketua Golkar Jawa Barat," kata Airlangga pada sambutan acara tersebut.
Ia mengatakan,, Golkar adalah partai yang berposisi di 'tengah', dalam arti partai yang inklusif menjadi wadah bagi perbedaan. "Jadi ini menjamin Partai Golkar adalah partai tengah, partai moderat yang inklusif, dan dalam hadits Nabi Muhammad disebutkan bahwa sebaik-baiknya urusan adalah yang pertengahan. Tidak ekstrem kiri, bukan ekstrem kanan. Saya yakin urusan yang tengah-tengah ini Gus Miftah paling suka," ujarnya.
Airlangga mengatakan bahwa Golkar adalah partai berideologi karya atau amal saleh. Golkar mengedepankan amal saleh untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. " Dengan spirit nabi, kita dorong membawa ajarannya yaitu yang sebagaimana sabda beliau sebaik-baiknya umat manusia yaitu yang paling bermanfaat bagi sesama manusia," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Tb. Ace Hasan Sadzily dalam sambutannya mengatakan kegiatan Golkar Bershalawat sebelumnya dilaksanakan di Tuban Jawa Timur, dengan mubaligh Gus Miftah.
Setelah kegiatan shalawat di Jawa Timur, kata Ace, Ketua Umum Partai Golkar memerintahkannya untuk melakukan kegiatan yang sama di Jawa Barat. "Berkat kerja sama semua pihak kegiatan ini bisa terlaksana. Padahal saya sempat ciut juga dengan kegiatan ini. Memang bupatinya NU, tapi NU nya sudah berubah menjadi Nujo atau NU hejo. Untung Ketua DPD Partai Golkar Jabarnya Nuning atau NU kuning " katanya, ***
Editor : Ude D Gunadi