BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemkot Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berencana akan mengkonversi angkutan kota (Angkot) menjadi mikrobus mulai tahun depan.
Kepala Seksi Angkutan Dishub Kota Bandung, Santi Prianti mengatakan, dengan pengkonversian tersebut nantinya para sopir angkot yang biasa beroperasi di jalan akan menerima upah tetap perbulan setara UMK Kota Bandung atau sebesar Rp4.048.462.
"Ini sebagai sebuah kepastian juga, mereka kan sekarang harian lepas apa belum pasti, nah dengan mikro trans ini gajinya sudah ditetapkan sesuai dengan UMR Bandung," ucap Santi saat ditemui pada Kamis (12/10/2023).
Santi mengatakan, mikrobus ini direncanakan akan melayani 6 koridor dan terdiri dari 62 armada. Diharapkan, mikrobus dapat terintegrasi dengan layanan BRT yang juga bakal segera mengaspal di Kota Bandung.
"Ini kan sebagai feeder BRT juga ya, jadi kami masih diskusikan untuk awal tujuannya semoga ini dapat terintegrasi dengan baik dengan BRT," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya bakal intens melakukan koordinasi kepada sopir angkot untuk mengantisipasi adanya penolakan dari mereka. Sebab, sebelumnya layanan transportasi Trans Metro Pasundan (TMP) di Kota Bandung sempat ditolak sopir angkot.
"Kami harus bekerja sama dengan sopir angkot tersebut supaya tidak ada penolakan dan rencananya mereka yang akan menjadi driver dari mikrobus tersebut," terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dishub Jabar, A Koswara mengatakan, Bus Rapid Transit (BRT) yang akan mengaspal di wilayah Bandung Raya akan diupayakan agar terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Untuk tahap uji coba, BRT akan dicoba dengan rute dari Stasiun Bandung ke Tegalluar.
"Nanti bapak ibu akan segera melihat bus listrik berlalu lalang di Kota Bandung, itu tahapan uji coba, jadi di tahun 2024 ada rute baru, St Hall ke Tegalluar yang harus dikoneksikan dengan KCJB," kata Koswara.
Koswara mengungkapkan, operasional BRT di Bandung Raya akan disesuaikan dengan kontur jalan dan pola lalu lintas yang di Bandung. Dengan demikian, operasional BRT di Bandung Raya akan berbeda dengan Jakarta.
"Nanti jalurnya akan jalur khusus BRT namun mungkin tidak seperti jakarta, nanti akan disesuaikan dengan pola lalu lintas di Bandung Raya," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkot Bandung bakal mengonversi angkot menjadi mikrobus mulai tahun depan. Hal itu dilakukan guna meminimalisir kemacetan yang acap kali terjadi di sejumlah titik di Kota Bandung.
Rencana itu sudah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung sebagai bagian dari perbaikan dan pembangunan infrastruktur.
Adapun laju pertumbuhan kendaraan rata-rata Kota Bandung berada di atas 10 persen. Sementara itu, pertumbuhan sarana dan prasarana penunjang perhubungan seperti jalan bergerak lambat.
Editor : Zhafran Pramoedya