get app
inews
Aa Read Next : Bentuk Kolaborasi Pemanfaatan Data, BPS Jabar Resmikan Pojok Statistik di UNPAR

Unpar Bersama Rumah Edukasi Kenalkan Pembelajaran STEAM pada Anak Usia Dini

Sabtu, 11 November 2023 | 13:45 WIB
header img
Unpar Bersama Rumah Edukasi Kenalkan Pembelajaran STEAM pada Anak Usia Dini. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pusat Kajian Pembelajaran STEM Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) bekerja sama dengan Rumah Edukasi menggelar pelatihan Coding dan Robotik berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) bagi 396 kepala sekolah dan guru se-Kota Bandung, pada Sabtu (11/11/2023).

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpar, Henky Muljana mengatakan, pelatihan Coding dan Robot berbasis STEAM bagi para kepala sekolah dan guru ini sejalan dengan misi pendidikan di Unpar yang ingin menjangkau pendidikan mulai dari pendidikan dasar.

Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus dalam menyambut Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November mendatang.

"Unpar hari ini bekerja sama dengan Rumah Edukasi untuk mengembalikan makna pendidikan dasar. Kegiatan ini memang diselenggarakan berkenaan dengan Hari Guru Nasional 25 November sebagai makna awal juga untuk mengingatkan kita kembali tujuan dasar pendidikan," kata Hengky.

Hengky mengungkapkan, pihaknya menyadari betul bahwa pendidikan itu dimulai sejak dini yang nantinya akan menyebabkan efek domino. Hal ini juga sejalan dengan semboyan Unpar yakni Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti, yang bermakna berdasarkan Ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat.

"Apa yang diperoleh di pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan lanjutan itu adalah bahan baku yang harus kami kelola di perguruan tinggi," ungkapnya.

"Maka kami mulai menjalankan juga program-program ini melalui pendidikan dasar. Terima kasih kepada Rumah Edukasi dan Tim Kajian STEM Unpar yang mengawali perjalanan panjang kami," tambahnya.

Hengky menilai, pendidikan berbasi STEAM merupakan bagian dari pengembangan pola pikir anak-anak didik untuk melek teknologi. 

"Tanpa kita sadari generasi sekarang sebetulnya berbeda dengan generasi bapak ibu berpendidikan. Leluconnya adalah ketika bayi lahir sudah bisa geser-geser tab, ipad, yang mungkin zaman dulu belum ada," imbuhnya.

Melihat fenomena tersebut, pihaknya menyadari bahwa betapa pentingnya memperkenalkan pembelajaran Coding dan Robot berbasis STEAM sehingga bisa diaplikasikan oleh para kepala sekolah dan guru ke peserta didik di Sekolah Dasar (SD).

"Ini sesuatu yang bukan kemudian ah itu hanya milik Perguruan Tinggi, tapi rasanya pengetahuan ini penting bahkan di level pendidikan dasar," sebutnya.

Hengy menyebut, kegiatan kali ini juga merupakan salah satu tahap persiapan untuk mengikuti kompetisi robotik tingkat dunia yaitu Green Mech Indonesia 2024. 

"Ini merupakan langkah yang ingin kami sampaikan melalui Rumah Edukasi dan Program Studi STEM untuk membekali bapak ibu semua agar membimbing siswa-siswinya yang mungkin akan ikut serta dalam kompetisi tersebut," terangnya.

Hengky mengatakan, lewat kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menumbuhkembangkan wawasan para peserta didik serta mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan global.

"Bagaimana generasi kita ke depan bisa melek teknologi, bukan jadi budak teknologi tetapi menjadi penguasa teknologi. Itu rasa-rasanya jadi sesuatu yang wajib, perlu kita sadari dan perlu kita terapkan," tuturnya.

"Sehingga siswa-siswi kita dimulai dari sekolah dasar sudah paham betul bahwa teknologi adalah sesuatu yang perlu kita manfaatkan untuk perkembangan kemanusiaan, bukan sesuatu yang merendahkan kemanusiaan," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Edukasi, Mulia Anton M. mengatakan, Rumah Edukasi sudah berdiri sejak tahun 2010. Namun, untuk pembelajaran STEAM sendiri baru dikembangkan pada tahun 2016.

"Kami rumah edukasi berdiri 2010, awalnya kami memberikan pembelajaran kepada guru dan siswa ini tentang matematika, sains, seiring berjalannya waktu pembelajaran itu diintegrasikan matematika, sains, teknologi, engineering itu disatukan," ungkapnya.

"Kita ini mulai pengembangkan pembelajaran STEAM ini di 2016 waktu itu kita belajar ke Taiwan. Pulang dari Taiwan kita kasih pelatihan pelatihan," tambahnya.

Anton mengatakan, pemberian pelatihan kepada guru sudah dilakukan bersama Unpar sejak tahun 2017 silam.

"Jadi kita kolaborasi dengan Unpar itu sejak 2017, kita ngasih pelatihan kepada guru guru. Pertama latihan sains dulu berbasis STEAM terus habis itu mulai berkembang Coding, Robotik berbasis STEAM. Nah untuk usia dini kita sudah mulai dari tahun 2019," katanya.

Anton mengakui, hal ini terinspirasi dari Presiden Barack Obama yang menerapkan pembelajaran ini mulai dari usia dini hingga SMA juga Universitas. Pasalnya, siapa saja negara yang menguasai bidang pendidikan matematika, sains, teknologi, engineering akan bisa menguasai dunia. 

"Dan sudah terbukti yah negara-negra canggih itu memang menguasai empat bidang itu. Jadi kita akan mempelajari empat bidang itu dalam satu kesatuan yang dilakukan dalam projek ini," imbuhnya.

Setelah menguasai empat bidang pendidikan ini, kata Anton, para peserta didik dapat mengikuti kompetisi robotik tingkat dunia yaitu Green Mech Indonesia 2024.

"Tahun depan akan ada kompetisi dunia di Unpar mudah mudahan ada sekolah yang bisa mengirim tim untuk kompetisi, nanti kita akan menghibahkan peralatan untuk bisa mengikuti kompetisi ini," katanya.

Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Jajang Hernawan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi Unpar dan Rumah Edukasi yang telah menggelar pelatihan Coding dan Robot berbasis STEAM ini.

"Dengan adanya kegiatan ini bagaimana putra putri kita khususnya para peserta didik sejak dini mereka mengenal kaitan dengan teknologi," ucap Jajang.

"jadi kalau sudah mendengar kata engineering, matematik itu bukan sesuatu yang menakutkan namun adalah sesuatu yang harus mereka pelajari karena itu bagian dari kehidupan sehari harinya, bagian dari pembelajaran yang tentunya sebagai bekal di masa depannya," lanjutnya.

Jajang mengungkapkan, STEAM menjadi bagian penting dari kerangka pembelajaran atau menjadi salah satu model pembelajaran.

"Ini sudah kami sampaikan STEAM ini bagian dari yang harus mereka dukung, karena ini akan mendukung kurikulum merdeka," ujarnya.

Pihaknya pun berharap, para kepala sekolah dan guru yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini semakin terbuka wawasannya khususnya terkait coding yang juga berkaitan dengan robotik berbasis STEAM. 

"Diharapkan juga membuka ruang ruang bagi putra putri kita sehingga mereka sejak dini yang kaitan dengan teknologi anak anak kita ini sudah siap dan menjadi bagian apalagi di zaman sekarang ini sangat didukung salah satunya adalah digitalisasi pendidikan sehingga inilah bagaimana mereka membuka ruang ruang kesempatan untuk anak anak kita belajar," paparnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap, salah satu sekolah di Kota Bandung bisa berkontribusi nyata dalam kompetisi Green Mech Indonesia 2024.

"Harapan kami juga banyak sekolah sekolah atau putra putri kami yang ikut di kegiatan ini dan harapan kami juaranya dari Kota Bandung," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut