get app
inews
Aa Read Next : Memasuki Kemarau, BPBD Kabupaten Bandung Ingatkan Warga Tak Bakar Sampah Sembarang

Khawatir Kemarau Panjang, Petani Sumedang Pilih Simpan Padi Sendiri Ketimbang Dijual

Senin, 20 November 2023 | 10:18 WIB
header img
Petani Sumedang Pilih Simpan Padi Sendiri Ketimbang Dijual. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Sejumlah petani di wilayah Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang memilih menyimpan padi untuk kebutuhan sendiri daripada menjualnya. Meskipun, harga padi saat ini sedang tinggi yaitu mencapai Rp700 ribu per kwintalnya. 

Salah seorang petani Rancakalong, Engkus (50) mengatakan, alasan memilih menyimpan padi sendiri lantaran dirinya merasa khawatir musim kemarau akan berlangsung panjang.

"Khawatir saja, kalau sekarang dijual, terus kemarau masih panjang dan saya tidak menanam padi maka mau makan darimana sementara harga beras mahal," ucap Engkus, Senin (20/11/2023).

Engkus mengatakan, petani di Rancakalong akan merasa tenang jika di rumahnya terdapat padi meski tidak mempunyai uang. Sebab, padi merupakan bekal untuk makan sehari hari.

Oleh karena itu, kata Engkus, mahalnya harga beras saat ini tidak berpengaruh bagi dirinya yang memang tidak pernah membeli beras.

Hal yang sama dikatakan Edi (60). Menurutnya, harga padi saat ini memang sedang tinggi dibandingkan biasanya yang hanya Rp500.000 per kwintal.

"Kenaikannya memang cukup tinggi, namun demikiam saya tidak tergiur untuk menjualnya, kalaupun menjual paling hanya 1 atau 2 kwimtal saja untuk modal nyawah lagi," ungkapnya.

Diakuinya, kebiasaan petani memang lebih baik menyimpan padi dari pada menyimpan uang.

"Karena kalau menyimpan padi bisa bertahan hingga musim panen berikutnya sedangkan kalau disimpan uangnya satu hari juga bisa habis," jelasnya. 

Sementara itu, harga beras saat ini memamg masih tinggi. Petugas pencatat harga UPTD Pasar Inpres Sumedang, Arif mencatat, harga beras untuk kelas I seharga Rp14.500 per kilogram.

Salah satu penyebab tingginya harga beras adalah kurangnya pasokan dampak dari musim kemarau yang cukup panjang.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut