get app
inews
Aa Read Next : Pemkab Bandung Hadirkan Ribuan Produk UMKM di Semarak Karnaval Budaya Bedas 2024

Tiga Program Prioritas Bupati Bandung Sukses Kendalikan Inflasi di Daerah

Senin, 04 Desember 2023 | 12:46 WIB
header img
Bupati Bandung, Dadang Supriatna. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus melakukan langkah-langkah konkret untuk pengendalian inflasi di daerah.

Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi, A Tisna Umaran mengatakan, bahwa langkah konkret pengendalian inflasi di Kabupaten Bandung salah satunya melalui program strategis Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

"Di antaranya tiga program prioritas, yaitu insentif guru ngaji, pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa anggunan, kemudian insentif bagi petani," ucap Tisna di Command Center Kabupaten Bandung, Senin (4/12/2023).

Tisna mengatakan, ketiga program strategis Bupati Bandung itu memiliki nilai ekonomi dan jumlah uang yang cukup besar yang digulirkan Pemkab Bandung di tengah-tengah masyarakat.

"Jadi secara ekonomi mikronya, bahwa dengan bertambahnya uang yang bergulir, itu akan menjadi pelindung bagi daya beli masyarakat. Jadi inflasinya bisa terkendali," ungkapnya.

Langkah-langkah konkret pengendalian inflasi lainnya, kata Tisna, seperti ada pemberian insentif PKK, insentif RT/RW, insentif Linmas dan sebagainya. 

"Program prioritas dari Pak Bupati itu dapat merangsang pertambahan jumlah uang yang bergulir di masyarakat, yang tentu juga ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Sehingga kemarin harga-harga yang tinggi, itu relatif dampaknya terhadap inflasi di Kabupaten Bandung relatif sedikit pengaruhnya," terangnya.

Menurutnya, program-program itu menjadi bumper bagaimana masyarakat mempunyai ketahanan terhadap disparitas harga di beberapa komoditi. 

"Nah kedepan barang kali, ini harus terus diwaspadai program-program yang bagus, kemudian risiko peningkatan kembali nilai inflasi itu dari apa saja. Misalnya dari pertanian, kemarin beras harga tinggi, saat ini harga cabe. Yang sebetulnya kita relatif barang kali bisa mengambil langka-langka agar itu tidak terjadi di Kabupaten Bandung," tuturnya.

Tisna mencontohkan, kasus cabe di pasar harganya Rp80.000 per kilogram, dan dilihat di petani harganya yaitu Rp40.000 per kilogram.

"Nah bagaimana supaya harga di tingkat petani itu disparitasnya sampai kepada konsumen tidak terlalu tinggi atau tidak sampai dua kali lipat," ujarnya.

Menurutnya, ada langkah-langkah yang harus disiapkan seperti pertanian ada penjualan langsung ke konsumen. Apakah nanti oleh pasar tani, maupun BUMD, atau pegiat-pegiat yang lain.

"Bagaimana supaya produk-produk pertanian Kabupaten Bandung bisa dijual langsung ke konsumen. Karena Bandung selain sebagai produsen, komoditas pertanian pada umumnya, juga sebagai konsumen karena jumlah penduduknya banyak," katanya.

Mekanisme biasa, melalui pengepul, melalui bandar, pasar induk, pasar biasa, ke warung dan sebagainya. 

"Jadi selisih yang diterima oleh konsumen itu terlalu tinggi. Sementara petani mendapatkan nilai setengahnya. Jadi kalau misalkan cabe harganya Rp40.000/kg, ya untung bagi petani dan enggak apa-apa itu. Tapi bagaimana caranya sampai ke konsumen tidak terlalu tinggi," paparnya.

"Nah ini PR bagi kita, bagaimana supaya distribusi produk-produk kita itu bisa efisiensi, sehingga diterima oleh konsumen itu dalam keadaan segar, dan bagus serta harga relatif harusnya lebih murah. Jangan seperti di tempat lain, karena kita selain produsen, ya juga konsumen," tambahnya.  

Tisna mengatakan, Kota Bandung bagian dari konsumen, sehingga mereka tergantung bagaimana distribusi pasar.

"Kalau kita distribusi rantai pasok komoditas itu bisa dimodifikasi oleh kita supaya bisa langsung ke konsumen," ucapnya.

Kemudian antisipasi menjelang hari besar keagamaan, di antaranya menghadapi Hari Raya Natal yang sudah dekat, sehingga harus diantisipasi komoditas apa yang resisten terhadap kenaikan harga.

"Sehingga bisa diantisipasi dari sekarang," harapnya. 

Kemudian bagaimana menata rantai pasok atau rantai distribusi. Rantai pemasaran di tingkat petani.

"Pada prinsipnya petani harus diberi keuntungan, difasilitasi bagaimana bisa harga yang diterima tinggi oleh petani, tetapi tidak memberatkan konsumen," ungkapnya.

Lebih lanjut, Tisna mengungkapkan, program-program yang digulirkan Bupati Bandung ini sangat tepat, walaupun tidak langsung hal itu untuk menekan atau mengendalikan inflasi. Seperti pemberian insentif guru ngaji untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 

"Tapi di situ ada perguliran uang, dengan uang insentif Rp350.000/bulan/orang bagi sekian ribu orang di Kabupaten Bandung dengan anggaran Rp100 miliar lebih," katanya. 

Kemudian program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp70 miliar dan hibah untuk pertanian sebesar Rp25 miliar.

"Tentu uang yang bergulir di masyarakat bawah itu, berdampak inflasi di Kabupaten Bandung yang terkendali. Bahkan mendapat pujian dari pusat," katanya.

Menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024, Tisna mengakan, kesedian komoditas-komoditas bahan pangan cukup stabil.

"Walaupun kemarin ada gejolak harga di komoditas tertentu karena komoditas itu sangat dibutuhkan dalam keadaan segar. Seperti cabe, yang lainnya seperti kentang, bawang yang memiliki waktu simpan relatif stabil. Kemudian sayuran suplai stabil untuk memenuhi Bandung Raya dan Jakarta Raya atau Metropolitan. Apalagi akses dari Bandung ke Jakarta, dua jam sudah bisa sampai," katanya.

Menurutnya, distribusi atau rantai pasoknya relatif lancar. "Hanya bagaimana lapisan bahwa petani itu yang terus berusaha menanam, itu bisa kita lindungi dari hama penyakit. Kemudian dari rentenir," katanya. 

Oleh karena itu, program pinjaman dana bergulir sangat strategis untuk memberantas bank emok yang banyak berkeliaran di sektor pertanian.

"Perlu diwaspadai juga saat ini keadaan musim. Karena di beberapa daerah produksi sering terjadi bencana (banjir, longsor)," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut