BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anak ketiga dari Letjen TNI (Purn) Solihin GP, Satria Kamal mengungkapkan, kondisi terakhir sang ayah sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (5/3/2024) sekitar pukul 03.09 WIB di Rumah Sakit Advent, Kota Bandung.
Satria mengatakan, jika Solihin sempat enam kali terkena serangan strok hingga lumpuh. Bahkan, pria yang akrab disapa Mang Ihin itu harus menggunakan kursi roda.
Setelah terkena strok, lanjut Satria, sang ayah tercatat tiga kali masuk ke RS Advent. Solihin pertama kali masuk ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi kemudian menolak asupan makanan.
Akibatnya, kondisi tubuh mantan gubernur Jawa Barat itu mengalami penurunan. Kendati demikian, kondisinya kembali membaik setelah mendapat penanganan dan sempat pulang ke rumah.
"Kemudian masuk lagi karena kurang asupan, makannya males ini itu akhirnya drop stamina dibawa ke rumah sakit, itu pun hanya dua malem kembali lagi," ucap Satria saat ditemui di Kodam III/Siliwangi.
Kemudian, Solihin kembali masuk ke rumah sakit sekitar 12 hari karena mengalami gangguan pada bagian pernapasan yang berlanjut ke jantung hingga ginjal. Satria menyebut, berbagai penanganan yang dilakukan di rumah sakit tak membuat kondisi kesehatannya membaik.
"Mungkin karena usia sudah lanjut dan obat yang mungkin berpengaruh akhirnya kena ke ginjal, ini yang terakhir kami tangani tentunya dokter ahli yang ada di RS Advent itu sempat dua kali dilakukan cuci darah tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan," tuturnya.
Satria mengatakan, tak ada pesan terakhir yang disampaikan oleh Solihin sebelum wafat. Adapun di mata keluarga, Solihin dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas tapi berhati lembut. Solihin meninggalkan 4 anak, 9 cucu, dan 4 cicit.
"Petempur, keras dan tegas kulit luarnya tapi pada saat udah hubungan antar pribadi ya kelembutannya," ungkapnya.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto sempat menjenguk Solihin ketika terbaring di RS Advent. Satria mengatakan, Prabowo datang dengan didampingi Mantan KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman dan Mantan Kapolda Jabar Komjen (Purn) Muchamad Iriawan atau Iwan Bule.
"Iya, itu ada Pak Prabowo kemudian Pak Dudung, kemudian ada Iwan bule itu beliau berkenan hadir, Alhamdulillah suatu kehormatan buat kami," ujarnya.
Menurutnya, Prabowo dan rombongan datang di luar jam besuk atau ketika keluarga tak ada di rumah sakit. Informasi yang diterimanya dari perawat rumah sakit, Prabowo sempat menyanyikan lagu Mars Siliwangi di hadapan Solihin.
Namun sayangnya, Solihin ketika itu sudah tidak bisa berkomunikasi.
"Jadi Pak Prabowo dan Pak Dudung lalu Mayor Tedy kemudian Pak Iwan Bule, mereka bersama menyanyikan lagu Mars Siliwangi. 'Pasukan Siliwangi saeutik ge mahi'," ucap dia menyanyikan sedikit bait dari Mars Siliwangi.
"Karena Prabowo mungkin tau beliau ini lahir di Siliwangi mungkin mencoba menumbuhkan kembali memori dan semangatnya dengan menyanyikan Mars Siliwangi," tandasnya.
Untuk diketahui, Solihin GP lahir pada 21 Juli 1926 lalu. Ia menjabat sebagai gubernur Jabar periode pada 1970-1975. Solihin merupakan mantan perwira tinggi TNI. Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor.
Solihin juga pernah menjadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin tahun 1964-1968. Kemudian juga pernah menjabat Gubernur Akabri Umum dan Darat tahun 1968-1970.
Selain itu, dia juga anggota Dewan Pertimbangan Agung 1992-1997 dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1998. Serta Ketua Umum Persib pada rentang 1976-1983.
Editor : Rizal Fadillah