get app
inews
Aa Read Next : Muhammadiyah Berperan Tingkatkan IPM Kabupaten Bandung, Jampana Siap Dukung Bedas Jilid 2

Pembangunan RSUD hingga Pinjaman Dana Bergulir, Warga Akui Kinerja Bupati Bandung Bermanfaat

Rabu, 27 Maret 2024 | 19:28 WIB
header img
Bupati Bandung, Dadang Supriatna. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sejumlah warga mengakui kinerja dan keberhasilan Bupati Bandung, Dadang Supriatna atas kerja keras dan kebijakannya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Bandung

Hal ini terungkap pada pelaksanaan Rembug Bedas ke-105 di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, pada Selasa (26/3/2024).

Ketua RW 08 di Desa Sukapura Kertasari, Ade mengungkapkan, kebijakan Dadang Supriatna sudah diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Supaya kita hidup tenang, dan tentram," ucap Ade.

Atas dasar itulah, Ade dengan nada semangat mendukung Dadang Supriatna untuk maju dalam periode kedua sebagai bupati Bandung.

"Saya siap mendukung dan membela Bapak Bupati Bandung Dadang Supriatna," tegasnya.

Hal yang sama disampaikan Predi, seorang pemuda penggiat lingkungan. Dia mengucapkan terima kasih kepada Dadang Supriatna atas sejumlah program yang sudah direalisasikan dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung. 

Di hadapan bupati Bandung, Predi membahas terkait pengelolaan bank sampah dan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah, Reduce, Reuse, dan Recycle). 

"Berharap bisa mendorong ekonomi masyarakat di Kabupaten Bandung," imbuhnya.

Predi berharap, suara dari para pegiat lingkungan bisa masuk ke dalam 13 program prioritas bupati Bandung.

Lain halnya yang diungkapkan Aat Roswati, Bunda Literasi RW Desa Sukapura. Aat mengatakan, sarana literasi atau pojok baca memanfaatkan posyandu. 

"Setiap RW, pojok baca sudah berjalan. Berharap ada sarana bangunan untuk pojok baca. Selama ini menggunakan posyandu," ungkapnya.

Aat mengatakan, inovasi untuk pengadaan buku, dengan cara donasi satu buku bekas dari setiap rumah. 

"Mohon bantuan ada hibah buku cerita, supaya anak-anak bisa tertarik  minat bacanya, termasuk orang tua. Buku masih kekurangan. Pengadaan buku donasi warga setiap RW," terangnya. 

Aat menyebut, memanfaatkan posyandu jadi pojok baca, sehingga orang tua yang hadir bisa memanfaatkan baca buku saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan. 

"Kita juga melakukan berbagai inovasi dalam literasi. Di antaranya gerakan baca buku walau sedikit," ujarnya. 

Pada giat Rembug Bedas itu, Dadang Supriatna mengungkapkan, sebagai seorang pemimpin harus paham keinginan rakyat terutama cepat dalam pelayanan. Untuk memberikan pelayanan yang cepat, Dadang mengatakan bahwa RSUD Bedas Kertasari dibangun di Desa Sukapura. 

"Mudah-mudahan manfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Dadang mengatakan, didirikannya RSUD Bedas Kertasari untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Disaat masyarakat sakit, bisa berobat ke rumah sakit dengan sarana prasarana yang sudah disiapkan pemerintah," katanya.

Selain itu, pihaknya juga berusaha untuk memuliakan para ulama. Maka hadir insentif guru ngaji dengan anggaran Rp109 miliar per tahun.

"Saya mengajak masyarakat untuk sama-sama membangun Kabupaten Bandung, di antaranya melalui 13 program prioritas tersebut. Kebijakan 13 program prioritas itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Bandung. Saya siap lanjutkan ke periode berikutnya," tuturnya.

Dadang mengatakan, dalam pengelolaan sampah plastik maupun kertas bisa dikerjasamakan dengan BUMD. Urusan modal ada di BPR Kerta Raharja.

"Sampah bisa dikelola di rumah masing-masing, di antaranya melalui lubang cerdas organik (LCO)," ucapnya.

Dia mengatakan sampah jika dikelola dengan baik bisa jadi motor, mobil, rumah, bisa membangun negara. Dalam pengelolaan sampah bisa menggunakan APBD maupun CSR.

"Kita tahu, bahwa sebanyak 1.282,76 ton sampah per hari di Kabupaten Bandung. Jangan sampai ada warga yang masih nganggur karena persoalan sampah juga belum selesai. Ada modal usaha di BPR, jika ingin membuka usaha," katanya. 

Dadang menyebut, melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, kalau tak cukup dengan anggaran Rp70 miliar bisa ditambah lagi. 

"Jika Rp70 miliar tak cukup, saya siap menambah lagi. Dalam rangka memberantas bank emok," tuturnya. 

Dadang juga berbicara tentang Indonesia Emas tahun 2024. Ada lima hal yang harus menjadi perhatian semua pihak. Pertama, peningkatan kualitas SDM yang profesional dan paham IT. Kedua, big data. Ketiga, riset and development. Keempat, institusi yang kuat dan kelima, mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.

"Jika tak menguasai IT, akan ketinggalan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut