BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Terletak di Kabupaten Bandung Barat, Bunker Batujajar kini menjadi destinasi wisata sejarah yang ada ada di Jawa Barat.
Bunker Batujajar berada tepat di tengah area hijau kawasan waduk Saguling. Pengunjung dapat mengunjungi situs bersejarah, sekaligus menikmati pemandangan danau indah yang mengairi waduk.
Perlu diketahui, Bunker ini merupakan saksi bisu dari masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.
Dulunya tempat ini digunakan untuk benteng pertahanan militer Belanda. Hingga saat ini bangunannya masih kokoh berdiri walaupun sudah tua dan catnya sudah mulai luntur.
Menurut sejarahnya, Bunker Batujajar dibangun untuk pertama kalinya pada tahun 1942 oleh tentara Belanda sebagai benteng pertahanan dari serangan Jepang.
Secara keseluruhan bangunan, bunker ini memiliki dua lantai dengan ruang setengah lingkaran di depannya yang berfungsi sebagai tempat menembak.
Di belakang bunker terdapat tangga yang menghubungkan lantai bawah dan atas. Bunker ini terbuat dari beton yang tebal dan kuat sehingga tidak mudah rusak.
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942, bunker ini kemudian dikuasai oleh tentara Jepang. Mereka menggunakan bunker ini sebagai tempat bersembunyi dan menyimpan persenjataan.
Bunker ini juga menjadi sasaran serangan dari pejuang kemerdekaan Indonesia yang berusaha merebut kembali wilayah ini dari tangan Jepang.
Dikutip dari Menyongsong Era Masyarakat Informasi Tahun 2000, Abdul Kadir (1985), gas racun mustard pernah ditemukan dalam Batujajar Bandung.
Gas tersebut merupakan sisa dari Perang Dunia II berjumlah sekitar 47 ton, di dalam 4 buah tanker yang ditanam dalam bunker.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, bunker ini menjadi milik TNI AD. Bunker ini masih digunakan sebagai tempat latihan tembak dan fisik bagi para tentara.
Saat ini bunker telah direnovasi menjadi bangunan dua lantai dan menjadi salah satu situs bersejarah yang dilestarikan oleh pemerintah dan bisa jadi pilihan destinasi saat liburan.
Bunker Batu Jajar terletak di Desa Manglid, Kecamatan Cangkorah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Editor : Zhafran Pramoedya